Sinarlintasnews.com | Subulusalam – Ketua BPG Gampong Pasar Panjang M. Tahir menyangkal terkait adanya tudingan tidak mampu bekerja sehingga diminta untuk mengundurkan diri sebagai ketua BPG Kota Subulussalam, Saptu (28/12/2019).
Tahir mengungkapkan, apa yang di sampaikan dan diberitakan tersebut tidak benar, dan terkesan diskriminasi oleh oknum-oknum yamg tidak senang dengan upaya dan pekerjaan mereka dalam melakukan pengawasan Dana Desa.
“Apa yang dikatakan itu tidak benar, kami sudah bekerja semaksimal mungkin, bahkan sebelumnya juga kami telah melakukan kesepakatan perjanjian dengan kepala desa (Geucik) untuk melaksanakan dan mengelolah dana desa dengan baik dan tepat sasaran, sehingga dapat dirasakan langsing oleh masyarakat itu sendiri,” jelasnya.
Dijelaskannya, sebelumnya banyak masyarakat yang mengeluh dengan pengelolaan dana desa yang tidak bermanfaat dengan masyarakat Pasar Panjang, namun dengan upaya dan tindakan pemantauan yang mereka lakukan, dana desa bisa dikelolah dengan tepat.
“Banyak keluhan-keluahn selama ini sampai kepada kami, sehingga kami harus turun tangan langsung. Dari itu juga beberapa oknum jelas ada yang merasa tidak senang sehingga timbul isu-isu yang belum tentu benar,” katanya.
Selaku Ketua BPG, M. Tahir mengaku kecewa dengan pernyataan tersebut, menurutnya, selama ini mereka sudah bekerja sebagaimana mestinya. Hal tersebut juga dapat dibuktikan dengan dokumen-dokumen yang mereka miliki.
“Ada bukti-bukti kalau kami itu sudah bekerja sesuai dengan porsi kami, jadi sekali lagi saya katakana itu tidak benar sama sekali kalau kami tidak bekerja,” ungkap M. Tahir
Pernyataan tersebut disampaikan M. Tahir atas pemberitaan sebelumnya yang terkait permintaan pengunduran dirinya sebagai ketua BPG Kota Subulussalam yang diduga tidak mampu menjalankan tugas sebagaimana mestinya.
Bantahan Kepala Desa Pasar Panjang Kota Subulussalam
Sementara itu, Kepala Desa Pasar Panjang Syasuddin Lingga Kepada Sinarlintasnews.com juga membantah adanya pengerjaan pengelolan Dana Desa yang tidak sesuai sebagaimana cerita dan isu-isu yang beredar.
“Sejak saya menjabat sebagai kepala Desa Pasar Panjang ini dari 2017 lalu, saya sudah bekerja dengan maksimal, baik itu dalam kepemimpinan maupun dalam penggunaan dan pengelolaan Dana Desa,” katanya.
Syahbudin Lingga menyatakan, jika ada oknum-oknum yang menyatakan adanya pembangunan yang tidak sesuai dan terkesan fiktif, itu sudah menjadi hal yang biasa dalam sutu pekerjaan, sebab diduga adanya rasa tidak senang atau tidak terima dirinya menjabat sebagai pemimpin Pasar Panjang.
“Yah.. setiap pekerjaan itu pasti ada saja yang merasa tidak terima. Sekalipun yang kita kerjakan itu baik, tapi bagi yang tidak senang tentunya itu tetap dianggap tetap tidak baik, karena apa..? karena sudah ada rasa tidak senang. Jadi saya tidak perlu ambil hati, yang penting saya akan tetap bekerja untuk masyarakat,” ujarnya. adanya oknum yang terkesan untuk mencoba menakut-nakuti dalam pengelolaan dana desa. namun hal tersebut tidak
Bahkan, Syasuddin Lingga mengakui adanya oknum yang terkesan untuk mencoba menakut-nakuti dalam pengelolaan dana desa. namun hal tersebut tidak menjadi penghalangnya dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala desa baik dalam pelayanan masyarakat dan juga pengelolaan dana desa.
“Ada yang oknum tertentu yang meminta untuk ikut serta mengelolah dana desa ini, tapi saya tidak mungkin memberikan itu, karena saya takut salah apa lagi sampai disalah gunakan. Ini adalah tanggung jawab berat, itu sebabnya timbullah cerita-cerita miring, jadi kita uda sama-sama pahamlah disitu,” terangnya.
Selain itu, Syasuddin Lingga juga menjelaskan, dalam pelaksanaan pembangunan desa Pasar Panjang terlebih dahulu melalui musyawarah desa. hasil tersebut yang menjadi keputusasan dalam pelaksanaan pembangunan.
“Setiap aya yang kita bangun itu harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, makanya kita buat musyawarah, agar tepat dan tidak terbengkalai,” jelasnya.(Syahbudin Padang)