Salah Suntik Berujung Pasien Meninggal di RSU Sibolga, Ketua LKBHS dan Keluarga Korban Meminta Polres Sibolga Tetapkan Tersangka

  • Whatsapp
Parlaungan Silalahi, SH, Ketua Lembaga konsultasi Bantuan Hukum Sumatera

Sinarlintasnews.com | SIBOLGA – Ketua Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Sumatera (LKBH S) Parlaungan Silalahi, SH mendesak Polses Sibolga untuk segera menetapkan tersangka atas kasus dugaan salah suntik di Rumah Sakit Umum Fl. Tobing Sibolga yang mengakibatkan Gisen Rezeki Pratama Pasaribu warga Desa Sidikalang, Kecamatan Sorkam Barat, Kabupaten Tapanuli Tengah Tewas usai disuntik tenaga medis.

Parlaungan meminta aparat kepolisian untuk bertindak cepat melakukan tindakan hukum atas dugaan tindak pidana oleh pengelola, tenaga medis serta pihak yang terkait di RSU Sibolga atas adanya dugaan malpraktik, sehingga Gisen meninggal dunia usai mendapatkan serum suntik Tenaga Medis yang diduga dilakukan seorang Bidan.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA : Orang Tua Gisen Pasaribu “Korban Suntik Mati” : Siapa Bilang Kami Tidak Keberatan

BACA JUGA : RSUD FL Tobing Sibolga di Protes, Pasien Tewas Usai Suntik Infus

“Kita mendesak Polres Sibolga segera menetapkan tersangka dalam kasus ini, kasus ini harus dibuka secara terang benderang ke publik. Sebab dalam kasus ini kita menduga adanya malpraktek. Kasus ini tidak boleh dibiarkan, karena akan menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat,” kata laung, Kamis (22/8).

Dikatakannya, kasus tersebut Sebelumnya telah melaporkan pihak RSU Sibolga oleh Ria Elminar dan suaminya Ronaldus Pasaribu yang merupakan orang tua kandung Gisen ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Sibolga dengan Nomor LP/198/VII/2019/SU/Res.Sbg pada Rabu (31/7/2019) lalu terkait kasus kematian anaknya akibat dugaan kelalaian pihak rumah sakit.

BACA JUGA : IDI Diminta Usut Penyebab Kematian Gisen Pasaribu dan Andre Frankenstein Sitinjak di RSU Sibolga

BACA JUGA : Pemkab Tapteng Kembangkan Peningkatkan Kualitas RSUD Pandan, Kemenkes Justru Turunkan Kelas dari C ke D

“Saya selaku Penasehat Hukum korban sudah mendapingi membuat laporan ke Polres Sibolga, Tapi sampai saat ini, masih belum ditetapkan tersangkanya, untuk itu sekali lagi kami mendesak agar Polres Sibolga segera menetapkan tersangka dalam kasus dugaan malpraktek ataupun kelalaian dari pihak RSU Sibolga ini,” ungkap Laung.

Selain itu, Parlaungan juga menyatakan, dalam waktu dekat ini, pihak ya akan segera menyurati Ombudsman RI dan Kementrian Kesehatan RI meminta untuk dilakukan pengusutan terhadap meninggalnya Gisen tersebut secara tidak wajar.

BACA JUGA : rsuLagi, Pasien RSU Sibolga Diduga Tewas Usai Disuntik Perawat

BACA JUGA : “Miris”, Mau Melahirkan Tak Ada Dokter di RSUD Pandan

“Akan segera kita surati Kementrian RI dan Ombudsman RI, agar kasus ini segera diusut,”katanya.

Menurutnya, dalam kasus tersebut, Parlayngan menyampaikan dugaan malpraktik di RSU Sibolga menunjukkan lemahnya sistem pengawasan oleh Direktur Rumah Sakit maupun Dinas Kesehatan Kota Sibolga.

“Kesan yang muncul, Dirutnya maupun Dinkes Sibolga kurang dalam pengawasan operasionalnya, apakah sesuai izin atau menyimpang dari izin, kejadian inj jelas membuktikan sistem pengawasan lemah bahkan diduga cenderung tidak ada pengawasan,” Katanya.

Sementara itu, kedua orang tua korban juga turut serta mendesak Polres Sibolga untu mengungkap kasus tersebut. Serta meminta pertanggungjawaban penuh pihak rumah sakit secara hukum atas kematian anak mereka yang menurut mereka sangat tidak wajar.

“Kami meminta pihak Kepolisian untuk mengusut kasus dugaan salah suntik yang dialami anak kami, sehingga tidak terulang pada anak yang lain kasus ini, karena hanya dalam menit usai disuntik langsung meninggal dunia,” ujar Ria Elminar ibu kandung korban.

Seperti diketahui, sebelumnya Gisen masuk ke RSU Sibolga pada Kamis (20/6/19) lalu unruk operasi Hernia.

Menurut keterangan saksi yang menyaksikan penyuntikan terhadap korban (Gisen,red) menjelaskan kepada wartawan, kejadian berawal saat tenaga menis (Bidan) datang dengan membawa suntik kedalam ruangan tempat korban dirawat lalu menyuntikkannya ke infus korban. Berselang kurang lebih 3 menit, korban kejang-kejang sebanyak 4 kali lalu mengeluarkan buih dari mulut dan saat itu juga langsung meninggal.

“Saya lihat itu waktu disuntik oleh tenaga bedis, kalau saya lihat itu kayaknya bidan. Waktu dia datang membawa suntik dan sunyik itu sudah berisi kian, warnanya terlihat bening, siap disuntiknya lalu pergi, saat itu Korban langsung kejang-kejang dan tewas seketika,” terang Emmaria saksi saat penyungikan korban. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *