Tapanuli Tengah | Sinarlintasnews.com – Mahasiswa sekaligus pengurus Senat Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al Washliyah Sibolga Tapanuli Tengah (Tapteng) mendukung penuh penyampaian pendapat (aspirasi) di depan umum dengan baik dan tertip.
ketua Senat Mahasiswa STIE Sibolga Tapteng , Khaidir Ali menyampaikan penolakan segala bentuk kekerasan dan anarkisme dalam menyampaikan pendapat terkait penolakan Omnibus Law UU Cipta kerja.
“Kami mendukung penuh penyapaian aspirasi dengan musyawarah dan damai, namun kami mengecam keras oknum oknum yang melakukan tindakan anarkis terhadap unjuk rasa penolakan Omnibus Law di Kabupaten Tapanuli Tengah,”ungkapnya.
Menurutnya, unjuk rasa merupakan hak setiap warga negara yang dilindungi undang-undang. Namun, demonstrasi yang diwarnai tindakan anarkis justru mengganggu keamanan dan ketenangan masyarakat, serta persatuan bangsa.
“Unjuk rasa yang diwarnai anarkis memberi dampak negatif lebih besar dibandingkan manfaatnya bagi masyarakat. Untuk itu kami menghimbau dan mengajak seluruh mahasiwa Sibolga Tapteng tidak mudah terprovokasi ajakan berbuat kekerasan maupun anarkis. Menjaga Kondusivitas merupakan tugas bersama, bukan hanya tugas pemerintah dan aparat keamanan, mari berperan aktif menjaga situasi tetap kondusif,”jelasnya