Himapakosaka prihatin terhadap konflik antar suku yang terjadi di kota Subulussalam.

  • Whatsapp

Sinarlintasnews.com | Lhokseumawe -Ketua Himpunan Mahasiswa Perantauan Kota Sada Kata Gusti niswar dalam rilisnya menyatakan prihatin atas isu yang beredar dimasyarakat yaitu pro dan kontra pembangunan pusat kebudayaan pakpak yang rencananya dibangun di desa jontor kecamatan penanggalan, Senin (11/11/2019).

Ia berharap agar masyarakat bisa lebih dewasa dalam menanggapi isu tersebut
Ia juga meminta wali kota untuk mengklarifikasi dan memberikan pencerahan kepada masyarakat khususnya suku Singkil untuk menghindari konflik yang berkelanjutan.

Menurut gusti banyak persoalan penting yang harusnya jadi konsen pemerintah subulussalam bukan hanya persoalaan suku dan budaya. Seperti persoalan SDM dan Ekonomi.

Gusti berharap kepada pemerintah subulussalam agar dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Ia menekan agar dinas pendidikan lebih memperhatikan sarana dan prasarana sekolah, kualitas guru, dan lain sebagainya kususnya sekolah sekolah daerah terpencil seperti di Kec longkib juga sultan daulat yg memang selama ini kurang perhatian.

gusti berharap agar pemerintah subulussalam dapat membuka lapangan pekerjaan seluas mungkin terlebih kepada generasi milenial Karna tidak sedikit pemuda di subulussalam yang masih kesulitan mendapatkan pekerjaan .

Oleh karena itu gusti mendorong pemerintah subulussalam melalui dinas koperasi dan UMKM agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya yaitu memberikan pembinaan dan memfasilitasi masyrakat untuk berwirusaha, seperti yang kita ketahui wali kota subulussalam adalah salah satu pengusaha sukses di subulussalam jadi ia berharap agar wali kota dapat meningkatkan perekonomian di bumi Hamzah Fansuri tidak hanya di sektor pertanian tetapi juga disektor lainnya.pungkasnya,(Ahmad Yani)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *