Ganggu Kenyamanan Warga, Gedung Sarang Walet Subulussalam Diprotes

  • Whatsapp
Ilustrasi Sarang walet (foto istimewa)

Sinarlintasnews.com | Subulussalam – Gedung Sarang Walet yang kian hari kian bertambah banyak dibangun di Kota Subulussalam mendapat protes dari kalangan masyarakat Kamis (8/8).

Sahmuddin Padang, salah seorang Masyarakat Subulussalam mengeluhkan tentang suara sound yang keluar dari gedung sarang walet secara terus menerus, siang dan malam dianggap merampas dan mengganggu kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari.

Bacaan Lainnya

Pernyataan Protes Sahmuddin Padang tentang sarang walet itu ia tulis di dinding Facebooknya kemarin Rabu (7/8), begini tulisannya.

“Subulussalam yang bermakna Jalan Menuju Kedamaian akhir2 ini serasa semakin hambar dan bahkan nyaris bermakna paradoks dengan kata subulussalam itu sendiri.
Seakan berada di dunia lain, hampir disetiap sudut dusun telinga ini terus menerus 24 jam nonstop disesaki suara suara soun walet bersahut sahutan memekakkan telinga.

Wahai saudaraku yg telah diberi Allah kelebihan rejeki dengan membangun gedung sarang walet di pemukiman, silahkan lanjutkan usahamu tapi tolong hargai hak-hak kami dalam memproleh kedamaian dan kenyamanan dalam beribadah, kenyamanan anak anak kami dalam belajar di sekolah dan di rumah, kenyamanan waktu malam kami untuk istirahat, kenyamanan menikmati indahnya alunan ayat ayat Al Qur’an dan panggilan azan dari soun2 mesjid. Kami tak butuh raungan suara waletmu yang telah merampas rasa damai kami…

Wahai para pemangku kebijakan negeri, tolong bebaskan kami rakyat kebanyakan ini dari polusi suara walet yang memekakkan dan tak masuk akal sehat ini. Kami ingin hidup normal sewajarnya”

Tulisan Sahmuddin Padang di dinding facebooknya itupun mendapat komentar positif dari kalangan Netizen Subulussalam, seperti Amir Tua dalam komentarnya menyarankan agar menulis surat keberatan kepada wali kota Subulussalam.

Lain halnya dengan komentar Sam Sudi Harjo yang mengatakan bahwa seharusnya sebelum pembangunan sarang walet itu harus terlebih dahulu mengkaji Analisis Maslah Dampak Lingkungan (AMDAL) nya.

Saat dikonfirmasi, Sahmuddin yang juga seorang Guru di SMA Bakal Buah Subulussalam itu Mengatakan membuat status di dinding Facebook miliknya berharap bisa menjadi perhatian para pemangku kebijakan di kota Subulussalam untuk dibuat semacam aturan yang mengatur agar masyarakat tidak merasa terganggu.

“Kita berharap agar ada perhatian dari para pemangku kebijakan di negri ini, membuat semacam aturan yang mengatur tentang sarang walet ini supaya tidak menggangu aktivitas masyarakat dan anak sekolah yang sedang belajar” kata Sahmuddin. (Udin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *