Diduga Ada Penyelewengan, Tokoh Masrakat Pertanyakan Besi Bongkaran Eks Pasar Nauli Kota Sibolga Kerekaning Siapa

  • Whatsapp

Sibolga | Sinarlintasnewscom – Insiden penjulan besi bongkaran pasar Sibolga Nauli mulai dipertanyaan sejumlah tokoh masyarakat Kota Sibolga.

Menurut keterangan Immat Lubis Salah satu Tokoh Masyarakat Kota Sibolga, proses penjulan besi bongkaran pasar Sibolga Nauli diduga kuat adanya penyelewaengan dan penyalahgunaan fungsi jabatan

Bacaan Lainnya

Hal tersebut diungkapakn berdasarkan informasi yang beredar luas dimasyarakat Kota Sibolga tentang penjulan besi bongkaran sebelum jatuh tempo proses pelelangna pemenang tender,

“Ada dugaan puluhan ton besi sudah keluar dari pasar Sibolga Nauli sebelum proses lelang sementara sesuai aturan itu harus dilelang terlebih dahulu. Apa yang sudah dilakukan itu sudah menyalahkan aturan atau hukum yang berlaku,” ungkap Immat Lubis, Sinin (2/8/21).

Dikatakannya,  diduga ada permainan atau perbuatan korupsi, sebab proses dilakukan tidak transparan dan menyalahkan proses pelelangan tender.

“Harusnya tender lelang itu dilakukan di lokasi bukan dikantor,  para calon tender dihadirkan agar transparan, siapa pemenang tender baru diangkat itu besinya, sehingga tidak ada yang terkesan disembunyikan, kualitas serta jumlah barang juga akan lebih terlihat jelas,”

Immat juga mempertanyan terkait semboyan pemenang Pilkada Sibolga Sehat, Pintar, dan Makmur “Apakah ini arti semboyan dibaliho pemenag dulu Sehat, Pintar, dan Makmur itu?, bagaimana masyarakat bias sejahtera, sedangkan uang rakyat aja ditilap,” katanya.

Hal tersebut diungkapkan Imat Lubis mengingat jumlah besi yang diperjual belikan diperkirakan kurang lebih 700 Ton, semenatara dilaporkan nilai estimasinya 450 ton.

“Kemana 300 ton lagi?, Sementara uang yang di bayarkan dari hasil penjualan besi 450 dan diserahkan kepada pihak Pemko Sibolga dan diketahui PKNL kurang lebih Rp 720 juta, sedangkan perkiraan harga penjualan besi itu Rp 6000 per Kg diluar ongkos. Sebagian juga ada yang dipejual belikan Rp 5000 per Kg, jadi jika kita perhitungkan, besi yang dilelang sebanyak 700  ton itu kurang lebih Rp 3,5 miliar itu kalau harga Rp 5000,” kata Immat.

Sebagai salah satu Tokoh masyarakat mengaku sangat prihatin atas kejadian tersebut dan meminta agar kasus tersebut dapat segera ditindaklanjuti dan diproses oleh penegak hukum.

“saya sangat mendukung kasus ini dibongkar, siapapun dia dan apapun jabatannya harus diproses secara hokum bila terbukti bersalah, para rekan media juga harus terus mengontrol kasus ini jangan sampai lengah.

Harga penjualn besi tersebut juga dibenarkan langsung oleh Dipa Sofyan salah satu pembeli besi bongkaran pasar Sibolga Nauli, dengan harga satuan Rp 6.000 per Kg.

“Untuk bahan yang sampai kepada saya 70 ton, terdpri dari besi Wf/250 , besi pipa dan besi CNp dan sudah saya bayarkan melalui transfer sebesar Rp 250 juta” terang Dipa melalui pesan singkat whatsapp.

ket : Immat Lubis sebagai salah satu tokoh masyarakat kota Sibolga didampingi Hasrul Sikumbang (Abu Nisa),

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *