Tapanuli Tengah | Sinarlintasnews.com -Pj. Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Dr. Sugeng Riyanta, SH, MH bertindak sebagai Khatib pada pelaksanaan Shalat Jum’at di Masjid Al Muslimin Pandan pada Jum’at (5/1/2024).
Pj. Bupati Tapteng Dr. Sugeng Riyanta dalam Isi Khutbahnya yang berjudul Menjadi manusia merdeka yang seutuhnya menyampaikan, Kemerdekaan Atau Merdeka memiliki makna bebas dari penjajahan, penindasan, penghambaan dan sejenisnya.
Sugeng Riyanta menjelaskan, Merdeka di sini berarti kita sebagai seorang muslimin tidak boleh dijerat oleh ketakutan, tidak boleh dijerat oleh Karena kekhawatiran tidak boleh dijerat karena kezaliman. Seorang muslim sejati memiliki karakter bahwa hidupnya hanya dia yang menentukan baik buruknya Seraya bermohon Pertolongan Allah. Maka sebagai seorang muslim kalau kita mengimani bahwa kemerdekaan itu adalah bebas dari penindasan, tidak layak kita mengaku sebagai seorang muslim tapi kita takut kepada manusia yang lain, apalagi kemudian kita diam melihat kezaliman di sekitar kita tentu kalau seperti ini kita ditindas, dibodohi, ditakut-takuti kita diam karena takut akan kehilangan jabatan, takut akan di kriminalisasi, bahkan kita berdamai dengan kemungkaran yang terjadi pada sesungguhnya kita sedang tidak merdeka.
‘Indonesia sudah merdeka sejak tahun 1945, Apakah kemudian kita di Tapanuli Tengah ini sudah merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya atau kita hanya merdeka secara formal setiap 17 Agustus, kita merayakan kemerdekaan tetapi hati pikiran dan jalan kita takut dengan kemungkaran. Mari bersama-sama Kita Renungkan Apakah kita sudah menjadi seorang muslim yang sejati, yang hanya takut kepada Allah tidak boleh takut kepada makhluk,” Kata Pj Bupati dalam Khutbahnya.
Islam melarang segala bentuk praktik penindasan, perbudakan dan lain sepertinya. dalam Islam derajat manusia dalam hal dunia itu sama, laki-laki maupun perempuan, orang dewasa maupun anak kecil, orang tua ataupun orang lemah, orang kaya maupun miskin. penguasa maupun rakyat. DiJelaskan derajat manusia di mata Islam hanya dibedakan karena Ketakwaannya bukan karena kadar jabatannya, bukan karena kadar kekayaan apalagi karena kadar kebengisan.
Manusia diciptakan dari jenis yang satu kemudian dijadikan bersuku-suku berbangsa-bangsa agar mereka saling mengenal sebagaimana disampaikan dalam Firman Allah Surat Al-Hujurat ayat 13, Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha teliti apa yang tersirat di dalam hati kita, apa yang tersirat di dalam pikiran kita, apa yang kita lakukan dalam tindakan kita. Apakah pikiran kita hati kita tindakan kita mencerminkan Ketakwaan. Islam datang dengan membawa spirit kemerdekaan dalam segala aspek kehidupan di antara spirit kemerdekaan yang harus kita perjuangkan adalah satu merdeka dari penghambaan kepada makhluk ini.
“Makna Merdeka selanjutnya adalah di mana Merdeka hidup bebas dari kezaliman, penindasan dan penjajahan. sesungguhnya merampas hak orang lain adalah zalim. Apabila kita melihat praktek kezaliman yang terjadi di sekitar kita kalau kita diam, kita sudah zalim, apalagi kalau kemudian kita kompromi dengan kezaliman itu mendukung dengan sikap dan perbuatan maka kita termasuk orang yang zalim. Kita tidak boleh berbuat zalim dan tidak boleh dizalimi, apabila ada yang zalim maka itu harus dilawan. Islam juga sangat menentang segala bentuk penindasan dan penjajahan yang dilakukan oleh para penguasa kepada kaum lemah,” Jelasnya.
Seusai pelaksanaan shalat Jum’at, Pj. Bupati Tapteng juga mengikuti pelaksanaan Rapat pembentukan Badan Kemakmuran Masjid ( BKM) Al Muslimin Pandan. (Jerry).