Bawa Lari Gadis Dibawah Umur, Ahmad Simatupang Diamankan di Pekanbaru

  • Whatsapp
Foto Pelaku dan korban

Tapanuli Tengah | Sinarlintasnews.com – Ahmad Simatupang yang sebelumnya dilaporkan karena diduga membawa lari Puput Tarihoran (17) ke Polres Tapanuli Tengah (Tapteng) pada Rabu 18 Mei 2022 akhirnya ditemukan oleh pihak keluarga di Kandis Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru Riau pada Selasa (07/5/22).

Sebelumnya, Ahmad Simatupang dilaporkan oleh ibu korban, Delfrida Sihite (49) warga Dusun II Desa Huta Ginjang, Kecamatan Barus Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, ke Polres TapanuliTengah, karena diduga membawa kabur anak gadisnya sejak (12/5/22) lalu.

Bacaan Lainnya

Menurut keterangan Dodo Tarihoran (Abang kandung Korban), Ahamad Simatupang ditemukan pihak keluarga marga Tarihoran yang sudah geram karena ulah pelaku.

“Kami sekarang sedang dalam perjalanan menuju Pekanbaru menjemput mereka, karena menurut keterangan keluarga disana, mereka sudah diamankan di Polsek, jadi mungkin ini nanti akan dilimpahkan ke Polres Tapteng,” ungkap Dodo.

Dodo juga berharap, Pihak penegak hukum nantinya dapat memberi hukuman yang setimpal dengan perbuatannya, karena akibat perbuatan tersebut, saudara perempuannya yang masih duduk di bangku SMA harus putus sekolah dan kehilangan masa depan.

“Semuanya kami serahkan kepada penegak hukum, biarlah nanti hukum yang bertindak, kalau secara pribadi khusunya kami keluarga besar marga Tarihoran sudah sangat geram dengan Ahmat Simatupang ini, harapan kami Penegak hukum menghukumnya seberat-beratnya,” ujarnya.

Sebelumnya, Delfrida Sihite melaporkan Ahamad Simatupang berdasarkan bukti transferaan uang senilai 11 juta ke rekening Puput Tarihoran yang dikirim oleh M. Nainggolan atas suruhan Ahamad Simatupang.

Hal tersebut terungkap setelah Nova Tarihoran (saudara korban) memosting status di media sosial tentang Puput Tarihoran yang tidak kunjung pulang rumah. Postingan tersebut dibaca oleh M. Naingholan dan menghubungi pihak keluarga Puput Tarihoran.

Dari keterangan Delfrida, berdasarkan pengakuan M. Naingholan, sebelumnya M. Naingholan yang ingin memasukkan mobilnya ke PT Nauli Sawit memita bantu kepada Ahmad Simatupang, kemudian Ahmad Simatupang meminta uang 10 juta dan meminta uang tersebut dikirim ke rekening istrinya. Selanjutnya, M. Naingholan kemudian kembali meminta bantu hal yang sama kepada Ahamad Simatupang dan kemudian Ahmad Simatupang meminta uang 10 juta ditambah bonus 1 juta, uang tersebut disarankaan Ahmad Simatupang agar di kirim ke rekening Puput Tarihoran.

Namun, sebelum mengirimkan uang tersebut, M. Naingholan sempat bertanya kepada Ahmad Simatupang, kenapa uang tersebut dikirim ke rekening atas nama Puput Tarihoran, sementara sebelumnya dikirimkan ke rekening istri Ahmad Simatupang, akan tetapi Ahmad Simatupang menyatakan kalau Puput Tarihoran adalah Bendaharanya. M. Naingholan pun akhirnya mengirimkan uang tersebut senilai 11 juta ke rekening Puput Tarihoran.

“Anak saya itu masih sekolah di salah satu SMK, dan bukan Bendaharanya, hal inilah yang membuat kuat dugaan kami Ahmad Simatupang adalah pelakunya. Ditambah lagi sehari anak saya meninggalkan rumah, hari itu juga Ahmad Simatupang tidak lagi kelihatan di kampung kami,” katanya kepada wartawan, Rabu (18/5/22).

Ia menjelaskan, dugaan tersebut juga dikuatkan dengan beredarnya postingan dimedia sosial yang mengait-ngaitkan Ahmad Simatupang yang membawa kabur Puput Tarihoran, padahal seperti diketahui, Ahmad Simatupang yang sudah memiliki istri dan 3 orang anak ini paling aktif di media sosial. Namun sejak kejadian tersebut, Ahmad Simatupang tidak lagi pernah aktif dimedia sosial.

“Saya sangat terpukul dalam kejadian ini, apa lagi suami saya juga baru 3 bulan lalu meninggal, saya sangat berharap, Polres Tapteng dapat segera mengungkap kejadian ini,” ujarnya sambil menangis.

Delfrida menjelaskan, Puput Tarihoran (17) dinyatakan hilang setelah pamit ke ibunya ke sekolah, sejak Kamis (12/5/2022) lalu.

“Pagi sekitar pukul 07.00 WIB, Kamis 12 Mei lalu, dia (Puput Tarihoran) bilang ke saya mau pergi ke Sibolga untuk mengikuti acara perpisahan, dan saat itu ia membawa tas kecil berisi jaket,” kata Delfrida mengawali keterangannya.

“Setelah itu satu unit mopen datang menjemput Puput ke rumah, dan Puput permisi ke saya. Pergi ya mak, dan saya jawab iya cepat pulang,” tuturnya.

Gadis remaja berparas cantik itu selanjutnya naik ke mopen tersebut, namun hingga malam tak kunjung pulang ke rumah.

“Dan pada malam harinya, saya kecarian dan berusaha menelpon Puput. Setelah berulangkali kutelepon, barulah diangkat, dan kutanya sedang di mana,” lanjut janda tiga anak itu.

Lewat sambungan telepon, kepada ibunya, Puput menerangkan saat itu ia berada di rumah temannya. Dan hal itu sudah ia sampaikan ke abangnya.

“Namun setelah kami tunggu sampai hari Sabtu tanggal 14 Mei, anak saya (Puput) tak kunjung pulang ke rumah, dan tidak tau di mana keberadaannya sampai sekarang, walau kami sudah berusaha mencarinya dengan menghubungi teman-teman sekolah Puput,” jelas Delfrida.

Berbagai cara dilakukan Delfrida agar anaknya bisa ditemukan, salah satunya dengan mendatangi Polres Tapteng membuat laporan kehilangan, pada Kamis (12/6/2022) lalu.

“Namun sampai saat ini saya tidak tau di mana keberadaan Puput, handphone nya pun sudah tidak aktif lagi,” ujarnya seraya meminta anaknya Puput segera pulang karena sudah sangat merindukannya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *