Ikan lele merupakan ikan air tawar yang hidup di daerah perairan sungai, danau, rawa, maupun kolam, ikan ini bertulang belakang, berdarah dingin, bergerak menggunakan sirip, bernafas menggunakan insang dilengkapi dengan organ tambahan yaitu arborescent yang membuat ikan ini mampu hidup di daerah dengan kualitas perairan yang buruk., dan memiliki linea lateralis (gurat sisi) sebagai sensor untuk mengetahui getaran yang ada di lingkungan sekitarnya.
Ikan lele ini sering di sebut limbek (limbad) pada bahasa pesisir dan sibahut pada bahasa batak di daerah tapanuli tengah dan sibolga. Pada dasarnya ikan lele ini banyak jenis hanya saja masyarakat telah terbiasa dengan sebutan “lele” maka ikan berkumis ini sering di-samaratakan sebagai satu jenis saja.
Seperti ikan lele dumbo, merupakan ikan yang mempunyai bentuk tubuh memanjang, agak bulat, dan tidak bersisik. Warnanya putih pada bagian bawah, berwarna abu-abu pada bagian atas yang disertai bintik abu-abu. Dan ikan ini merupakan ikan jenis omnivor atau pemakan segalanya baik hewan maupun tumbuhan.
Oleh karena itu, ikan lele yang tidak dibudidayakan atau yang hidup di alam dapat memakan apa saja, tidak terkecuali bangkai dan bahkan kotoran, sehingga membuat ikan ini beraroma tidak sedap. Hal ini yang membuat sebagian orang enggan mengkonsumsi ikan lele, bahkan tidak jarang pembeli di pasar akan bertanya, apakah ini ikan lele yang dibudidayakan atau ikan lele hasil tangkapan?.
Padahal pesoalan ini mirip seperti sayur kol, tomat, brokoli dan lain-lain. Dimana tanaman memanfaatkan zat pada pupuk kompos dan/atau kotoran hewan sebagai sumber makanannya, kemudian zat tersebut diangkut menggunakan jaringan pengangkut menuju daun untuk diolah dalam proses fotosintesis sehingga menghasilkan energi bagi tanaman tersebut.
Pada rantai makan ikan lele memakan hewan dan tumbuhan untuk memperoleh nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangannya, sisa dari proses pencernaan tersebut berupa kotoran yang di buang lewat anus ikan lele. Oleh sebab itu, dalam pengolahan ikan lele cukup di konsumsi dagingnya saja, kemudian dibuang seluruh organ dan kotorannya.
Bagi para peternak ikan lele ada baiknya ikan lele dipuasakan ketika hendak panen dan memindahkannya pada wadah penampungan dengan air yang bersih, agar aroma tidak sedapnya hilang. Sedangkan konsumen dapat merendam daging ikan lele pada air asam yang dicampur garam untuk menghilangkan aroma tidak sedap dan juga sebagai pembersih dari bakteri.
Penulis;
Nama : Bangkit Sunjaya
Nim : 19010002
Prodi : Teknologi Penangkapan Ikan
Dosen Pengampuh : Teguh Heriyanto S.Pi, M.Si
Asisten Dosen : Enjelina Maria Magdalena Manurung
Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Matauli