Cara Pembuatan Larutan Lugol, Pengawet Yang Terbaik Bagi Plankton

  • Whatsapp
Ilham Sayuti Simanjuntak ( Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Matauli)

Teman-teman pasti sudah tidak asing lagi mendengar istilah kata plankton!

Yaps betul, plankton merupakan mikroorganisme baik tumbuhan maupun hewan yang hidupnya terapung atau melayang di dalam air, tidak dapat bergerak atau dapat bergerak sedikit dan tidak dapat melawan arus (Haeckel, 1890).

Beberapa plankton mempunyai siklus hidup yang sangat singkat, dimana sel atau jaringan penyusun tubuhnya sangat cepat mengalami regenerasi dan destruksi.Sehingga para peneliti membutuhkan pengawet untuk mengawetkan sampel plankton tersebut.

Pengawetan plankton sangat mudah dilakukan, akan tetapi teknik pengawetan yang tidak tepat (seperti, kesalahan dalam memilih larutan pengawet, penentuan dosis) akan mengakibatkan gagalnya penelitian yang telah dirancang sejak dini dan menjadikan sampling ke lokasi tidak berarti, sehingga tidak jarang peneliti harus melakukan samplinh ulang.

Pada prinsipnya pengawetan tidaklah dianjurkan, karena akan mempengaruhi bentuk tubuh organisme (misalnya, menyusut) sehingga menyulitkan mengidentifikasinya.

Mahasiswa STPK Matauli telah melakukan praktikum pada mata kuliah Planktonologi yang dibimbing langsung oleh Dosen Dian Fitria, S.Pi., M.Si dan Dosen Tengku Muhammad Ghazali, S.Pi., M.Si di laboraturium Penyakit Ikan mengenai bagaimana cara pembuatan larutan lugol sebagai pengawet plankton.

Larutan lugol merupakan pengawet yang terbaik untuk plankton, karena tidak begitu besarpengaruhnya terhadap plankton. Larutan ini baunya tidak setajam formalin, disamping itu larutan ini dapat mewarnai plankton dan dapat diserap dengan sempurna oleh plankton sehingga plankton menjadi berat dan mengendap kedasar wadah sampel.

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan pembuatan larutan lugol dapat dibuat dengan cara sebagai berikut :

a. Larutan KI (kalium iodide) sebanyak 10 gram dimasukkan kedalam wadah gelap yang berisi 20 mL aquades
b. Tambahkan 5 gram Iodium murni, aduk sampai rata
c. Tambahkan 50 mL aquades dan 5 gram sodium asetat (CH3COONa), aduk sampai homogen
d. Simpan dalam botol kaca warna gelap untuk mencegah terjadinya proses oksidasi karena cahaya.

Gambar 1. Praktikum Pembuatan Larutan Lugol

Demikianlah artikel yang saya buat, terimakasih kepada yang telah membaca artikel saya, semoga kiranya dapat menambah informasi dan wawasan untuk kita semua.

Ilham Sayuti Simanjuntak ( Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Matauli)

Penulis :
Nama : Ilham Sayuti Simanjuntak
NIM : 18020005
Prodi : Akuakultur/Budidaya Perairan
Dosen Pengampuh : Rosmasita, S.Pi., M.Si
Instansi : Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Matauli

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *