Sinarlintasnews.com | SUBULUSSALAM – Sejumlah masyarakat terlebih kaum ibu-ibu rumah tangga resah dengan pihak pangkalan elpiji di sejumlah tempat di Kota Subulussalam.
Pasalnya, para ibu-ibu rumah tangga khususnya warga kurang mampu sangat kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg untuk keperluan sehari-hari.
Salah satunya pangkalan elpiji yang berada disamping SPBU 14.237.452 Subulussalam menjadi sorotan warga. Dipanglalan tersebut, warga kesulitan mendapatkan gas karena pihak pangkalan sudah dijualkan sekaligus ke beberapa penampung yang tidak diketahui diperuntukan untuk apa.
Akibatnya, warga sekitar tidak mendapatkan gas dan terpaksa harus mencari ke daerah lain bahkan keluar dari kota Subukussalam.
“Kami sangat kesulitan mendapatkan gas 3 kg disini, sudah harga diatas HET, gas pun gak dapat juga. Mereka menjulakan dengan cara memborongkan ke penampung dengan menggunakan becak, dibawa kemana kami tidak tau,” ujar seorang ibu sambil menggotong tabung gas kosong miliknya, Rabu (17/7).
Para pihak pemilik pangkalan diduga sudah melanggar peraturan penyaluran gas 3 kg subsidi yang seharusnya diperuntukan bagi warga kurang mampu. Dijelaskan, dipangkalan tersebut gas sangat jarang tersedia untuk warga, padahal hampir setiap harinya gas 3 kg selalu bongkar muat. Tapi keanehannya warga tidak mendapatkan karena sudah habis.
“Bagaimana kami mau dapat gas, begitu diturunkan dari mobil langsung diborongkan sama orang. Pas kami datang mau membelinya dibilanglah sudah habis, lalu apa gunanya pangkalan ini. Bagaimana kami mau masak. Apakah ini sudah peraturan UKM kepada pangkalanmsehingga kami tidak bisa dapatkan…? Ungkap ibu-ibu dilokasi yang kesal tidak mendapatkan gas.
Sementara itu, pihak pangkalan elpiji 3 kg tersebut memang mengakui kalau gas yang masuk kepangkalan mereka langsung habiskan dijual dengan cara memborongkannya warga yang datang.
“Setiap hari gas masuk 150 tabung perhari dan itu harus kita salurkan hari itu juga karena sore harinya tabung kpsong akan diangkut lagi,”ujar Mawardi pihak pangkalan yang berlokasi disamping SPBU Subulussalam
Dikatakannya, setiap gas yang masuk wajib dihabiskan, itu sebab mereka memborongkannya kepada pelanggan lain.
“Wajib kita habiskan hari itu juga,” jelasnya kepada wartawan
Ditempta terpisah, menurut Kabid Dinas Perindag UKM Kota Subulussalam M Ali mengatakan, apa yang diterapkan oeleh pihak pangkalan tersebut sudah menyalahkan aturan.
“Itu salah, tidak bolehlah seperti itu, seharusnya dinpangkalan itu harus menyediakan kepada warga sekitar dulu,” uhar M. Ali
M. Ali menegaskan, tingkah para pemilik pangkalan tersebutbakan segera ditindaklanjuti.
“Pihak pangkalan Gak boleh itu memborongkannya donk, masalah ini nantinya akan kita tindaklanjuti bersama satgas yang sudah kita bentuk,” kata Ali
Seperti diketahui, keluhan warga terkait gas elpiji 3 Kg di kota Subulussalam memang bukan hanya kali ini saja, sebelumnya juga sudah kerap menjadi pembahasan warga, karena harga diatas HET dan juga susah untuk didapatkan. (Udin).