Pihak BKSDA Subulussalam Terkesan Menghindar Dari Tugas Dan Tanggung Jawab Tangani Keluhan Warga

  • Whatsapp
Ket foto : seekor Gajah yang berhasil direkam warga saat berada di perkebunan merusak tanaman masyarakat di Desa Bawan, Kematan Sultan Daulat, kota Subulussalam

Subulussalam | Sinarlintasnews.com – Kepala Seksi Wilayah II Subulussalam BKSDA Aceh, Hadi Sofyan mengaku tidak memiliki kapasitas menanggapi keluhan masyarakat terkait kehadiran seekor Gajah Dewasa di Desa Bawan, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.

Hadi yang dikonfirmasi wartawan pada Minggu malam pada Pukul 19:56 menyarankan agar masalah tersebut disampaikan ke Balai KSDA Provinsi Aceh.

Bacaan Lainnya

“Waalaikumussalam pak, kalau terkait gajah mohon konfirmasi ke pak agus kepala Balai KSDA Aceh, Karena bukan kapasitas saya memberi tanggapan terkait ini bg,” jawab Hadi melalui pesan singkat Via WhatsApp.

Pernyataan Hadi Sofyan tersebut selaku pihak BKSDA bahkan menjabat sebagai Kepala Seksi Wilayah II Subulussalam BKSDA Aceh terkesan menghindar dari tugas dan tanggung jawab.

Pasalnya, Kehadiran sosok gajah tersebut sudah sangat meresahkan masyarakat, tak sedikit tanaman diperkebunan masyarakat rusak parah.

Seperti diketahui, gajah tersebut berkeliaran diperkebunan masyarakat dan merusak sejumlah tanaman Sawit, Jagung, Pisang, serta tanaman lainnya.

Menurut Ramayana Maha salah satu warga Desa Bawan menyatakan, kejadian tersebut telah disampaikan kepada Geuchik Desa Bawan, namun masih belum ada penanganan dari pihak pemerintah setempat maupun dari pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

“Sudah kami sampaikan kepada Geuchik, tapi belum ada tindakan, kami berharap gajah ini segera diamankan dan ditangani dengan baik sehingga tidak meresahkan kami masyarakat, selain dari tanaman kami yang rusak, juga dikhawatirkan gajah ini suatu saat mengamuk dan menyerang warga, ini yang harus diantisipasi,” ujar Ramayana, Minggu (29/1/23).

Hal senada juga disampaikan Bahudin Padang warga Desa Kapa Seusak, Kecamatan Trumon Timur, Kabupaten Aceh Selatan meminta pihak BKSDA segera mengamankan gajah tersebut sebelum memasuki Desa mereka.

Bahudin mengaku pernah menghubungi langsung pihak BKSDA melalui Via telepon namun, pihak BKSDA menyampikan berbagai alasan tentang Konflik.

“Alasan BKSDA ada konflik pendapat warga. Ini konflik apa, padahal ini adalah tugas mereka untuk mengembalikan gajah ini kehabitatnya. Jangan nanti warga yang sudah resah ini bertindak sendiri lalu pemerintah memberikan sanksi kepada kami, jadi kami harap agar Gajah ini segera diamankan,” tegasnya.

Penulis : Syahbudin Padang

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *