Pasti anda sudah tidak asing lagi dengan kata ikan kan?
Ikan adalah suatu organisme yang hidup di air, bernapas dengan insang, bergerak dengan sirip, berdarah dingin, vertebrata (hewan bertulang belakang), dan memiliki linea lateralis atau gurat sisi.
Dikutip dari Wikipedia, jumlah spesies ikan diseluruh dunia lebih dari 27.000 spesies. Selain sumber protein bagi tubuh, ikan juga memiliki berbagai kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan seperti Omega 3, Vitamin A, Vitamin D, Vitamin B6, Vitamin B12, dan Zat Besi.
Ikan juga salah satu sumber protein yang banyak digemari oleh masyarakat selain memiliki rasa yang enak, mudah diolah menjadi berbagai macam olahan masakan, ikan juga sangat mudah didapatkan dan ekonomis. Hal ini membuat banyak masyarakat membuka usaha budidaya ikan baik sebagai usaha utama maupun sebagai usaha sampingan. Namun, para pembudidaya ikan sering dihadapkan pada permasalahan penyakit yang disebabkan oleh parasit yang dapat menyebabkan menurunnya tingkat produksi ikan.
Apa itu parasit?
Parasit adalah organisme yang hidupnya menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ditempatinya (inang) dan menyebabkan penyakit (Noble et al., 1989).
Berikut beberapa jenis parasit yang sering menyerang pada ikan :
1. Ichthyophthirius multifiliis
Ichthyophthirius multifiliis adalah ektoparasit pada ikan tawar yang dapat menyebabkan penyakit bintik putih (white spot). Ichthyophthirius multifiliis merupakan salah satu protozoa yang dapat mematikan benih ikan air tawar hingga 90% , dengan tanda klinis
berupa bintik putih pada bagian tubuh,sirip, dan insang. Infeksi yang berat dapat menyebabkan pendarahan pada sirip, dan tubuhnya akan tertutup lendir.
Protozoa ini juga akan meninggalkan inang yang sudah mati dan berkembangbiak dengan membentuk kista pada substrat, sehingga berpotensi menginfeksi inang lainnya (Purbomartono et al. 2010).

Ikan Koki terkena White Spot (sumber: http://www.google.com/imgres)
2. Argulus sp.
Argulus sp. merupakan ektoparasit ikan yang menyebabkan argulosis. Akibat yang ditimbulkan oleh infeksi Argulus sp. pada ikan adalah beberapa sisik tubuh terlepas, terdapat titik-titik merah pada kulit, insang berwarna kehitam-hitaman dan timbulnya lendir yang berlebih pada sirip. Sifat parasitik Argulus sp. cenderung temporer yaitu mencari inangnya secara acak dan dapat berpindah dengan bebas pada tubuh ikan lain atau bahkan meninggalkannya (Daelani, 2001).
Argulus sp. (sumber: http://www.google.com/imagres)
3. Lernaea sp.
Lernaea sp. menurut Handajani (2005), merupakan salah satu ektoparasit yang termasuk ke dalam phylum Arthopoda. Kordi (2004) menjelaskan bahwa parasit Lernaea sp. sepintas mirip sebuah jarum yang menancap pada tubuh ikan, sehingga sering disebut kutu jarum.
Lernaea sp. (sumber: http://www.google.com/imagres)
Nama: Noni Ummu Salama Sibuea
NIM: 18020011
Prodi: Akuakultur
Mahasiswa Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Matauli