Bakhtiar Ahmad Sibarani VS Demakson Tampubolon Saling Lapor Polisi

  • Whatsapp
Foto : Bakhtiar Ahmad Sibarani (Kiri) dan Demakson Tampubolon (kiri) saat saling lapor di Polres Tapanuli Tengah pada Minggu (24/12/23).
Foto : Bakhtiar Ahmad Sibarani (Kiri) dan Demakson Tampubolon (kiri) saat saling lapor di Polres Tapanuli Tengah pada Minggu (24/12/23).

Tapanuli Tengah | SinarlintasNews.com – Mantan Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani dan Demakson Tampubolon saling melapor ke Polres Tapteng pada Minggu (24/12/2023).

Bakhtiar Ahmad Sibarani Melaporkan Demakson Tampubolon terkait dugaan tindak pidana kejahatan Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) berdasarkan UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik, Pasal 27 ayat 3 Junto Penghinaan.

Bacaan Lainnya

Diketahui dalam video yang berdurasi 10.28 menit yang disiarkan langsung usai Bakhtiar membuat laporan menjelaskan, kejadian bermula ketika Bakhtiar Ahmad Sibarani hendak makan di sebuah warung di dekat jembatan Sibuluan. Saat itu, Bakhtiar Sibarani menemui Demakson Tampubolon yang kebetulan juga berada di warung tersebut, untuk mencoba mengajak berbincang.

Namun, situasi berubah ketika seorang perempuan di sebelah Demakson hendak memvideokan Bakhtiar, yang menyebabkan Bakhtiar meninggalkan warung tersebut.

“Niat saya mau menasehati, karena postingan-postingan yang saya lihat selama ini menurut amatan saya, saya duga itu sering memprovokasi masyarakat. Saya tidak ada ngomong kasar dan mengancam apapun,” ujar Bakhtiar Sibarani.

“Saya pegang dia mau saya ajak ngomong di salah satu meja kosong. Kalau memang berani, lawan ngomong, saya pegang baik-baik. Kan gak mungkin saya mau pukul orang, karena saat itu orang ramai, saya bicara baik, tapi yang ada penyambutan kurang baik. Karena dia tidak mau, saya duduk dan ingin lanjut makan. Lalu Son Demak itu berbicara dengan perempuan yang tidak saya kenal, dengan berbisik tapi terdengar rekam, rekam,” ungkap Bakhtiar.

Menurut Bakhtiar, merekam-rekam orang yang hendak makan tanpa persetujuan merupakan hal yang tidak etis dilakukan. Karena itu, dirinya pergi meninggalkan warung tersebut untuk mengindari terjadi keributan.

“Kan tidak etis kalau lagi mau makan kita di rekam rekam orang Saya lebih memilih menghindari, saya bilang saya mau makan, lalu dia bilang kami mau makan juga, lantas dari pada ribut saya pergi meninggalkan warung itu. Namun di media sosial saya lihat berbeda ceritanya,” ungkap Bakhtiar.

“Niat saya hanya ingin menasehati untuk menjaga kekondusifan, gak ada yang lain. Tapi di media sosial ceritanya dibalikkan, tidak baik seperti itu, jangan menciptakan yang tidak baik. Saya ingatkan jangan merasa kebal hukum dan merasa preman. Kalau merasa hebat, lakukanlah itu untuk membela Negara, bukan hal lain,” kata Bakhtiar.

Tidak terima dengan kejadian itu, Bakhtiar Sibarani langsung membuat laporan ke Polres Tapteng.

Berikut Video pernyataan Bakhtiar Ahmad Sibarani dan Demakson Tampubolon saat membuat laporan ke Polres Tapteng

Sementara itu, Dihari yang sama, Demakson Tampubolon juga melaporkan Bakhtiar Ahmad Sibarani ke Polres Tapteng, terkait dugaan tindak pidana perkelahian tanding, sebagaimana diatur dalam UU 1/1946 tentang KUHP, Pasal 184 Jo 182.

Usai membuat laporan, Demakson menyampikan kepada wartawan dirinya datang kepolres Tapteng dikarenakan adanya kejadian percekcokan dengan Bakhtiar Ahmad Sibarani yang terjadi disalah satu rumah makan di Kelurahan Sibuluan, Kecamatan Sarudik.

“Perlu saya jelaskan, bahwa kejadian yang sebenarnya, Saat itu saya duduk dikedai makan. Ketika makanan dihidangkan dan belum saya makan, tiba-tiba datang gerombolan semacam preman ini, kalau tak salah ada kurang lebih 10 orang datang menjumpai dan dia (Bakhtiar,red) mengatakan ‘ayo kita main! Kau sudah menantang saya. Ayo kita main!’ Berulang-ulang dia sebut itu ‘ayo kita main!. Main apa saya bilang, ayo kita main katanya, kejalan dulu kita main, trus saya bilang oh ok kalau kita main saya videokan dulu biar siaran langsung kita main, ketika saya buat siaran langsung, kupikir hebat dia, ternyata dia kocar kacir pigi sama semua gerombolannya karena ada sekitar empat mobil dijejerkan dari jempatan dijalan sampai jalan macet. Itulah peristiwa yang sebenarnya bukan yang seperti yang divideo itu,” terang Demakson.

Demakson juga menyatakan, dalam video konfrensi pers Bakhtiar Ahmad Sibarani menyebutkan tidak selevel dan tidak urusan dengannya, namun ditemui dengan alasan menasehati.

“Apa urusannya menasehati saya, kan dia bilang tidak level, dan tidak ada urusan dengan saya, lalu kenapa dia datang jumpai saya, disana saya itu mau makan bukan untuk dinasehati, orang mau makan malah diganggu. Apa maksudnya dia datang temui saya coba, sementara katanya tidak ada urusan dan tidak kenal, tidak selevel dengan saya, biarlah masyarakat yang menilai,” ujar Demakson.(SLC-1).

Berikut Video pernyataan Bakhtiar Ahmad Sibarani dan Demakson Tampubolon saat membuat laporan ke Polres Tapteng

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *