Ikan Nila merupakan jenis ikan air tawar yang mempunyai nilai konsumsi cukup tinggi. Bentuk tubuh memanjang dan pipih ke samping dan warna putih kehitaman atau kemerahan. Sekarang ikan ini telah tersebar ke negara-negara di lima benua yang beriklim tropis dan subtropis.
Di wilayah yang beriklim dingin, ikan nila tidak dapat hidup baik (Sugiarto, 1988). Ikan nila disukai oleh berbagai bangsa karena dagingnya enak dan tebal
seperti daging ikan kakap merah (Sumantadinata, 1981).
Ikan Nila (oreochormis niloticus) dapat hidup diperairan tawar dan mereka
menggunakan ekor untuk bergerak, sirip perut, sirip dada dan penutup insang yang keras untuk mendukung badannya. Nila memiliki lima buah Sirip, yaitu sirip punggung (dorsal fin), sirip data (pectoral fin) sirip perut (ventral fin), siri anal (anal fin), dan sirip ekor (caudal fin).
Pernapasan pada ikan menggunakan insang. Sebagian besar insang pada ikan
dilindungi oleh operkulum yang dapat menyaring air yang masuk melalui mulut sehingga zat- zat yang berbahaya dapat dihindarkan. Ikan mengambil oksigen terlarut dalam air dengan cara menyaring air yang masuk melalui mulut dan mengambil oksigen yang terlarut dalam air menggunakan insang (Pough,et al., 2005).
Sistem integumen adalah sistem organ yang memdedakan, memisahkan, melindungi dan mengimformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini sering kali merupakan bagian sistem organ terbesar yang mencakup kulit, sisik dan kelenjar. Kata ini nerasal dari bahasa latin ‘’ integumentum” yang berati “penutup”.
Kulit adalah lapisan terluar yang terdapat diluar jaringan yang terdapat dibagian luar yang menutupi dan melindungi bagian tubuh. Kulit merupakan organ paling luas permukaan yang membungkus seluruh bagian tubuh luar sehingga kulit sebagai pelindung tubuh dari bahaya bahan kimia. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas air tawar yang
memperoleh perhatian cukup besar dari pemerintah dan pemerhati masalah perikanan dunia, terutama berkaitan dengan usaha peningkatan gizi masyarakat dinegara – negara yang sedang berkembang.
Reproduksi adalah kemampuan individu untuk menghasilkan keturunanya sebagai upaya untuk melestarikan jenisnya atau kelompoknya. Kegiatan reproduksi pada setiap jenis hewan air berbeda-beda, tergantung kondisi lingkungan. Ada yang berlangsung setiap musim atau kondisi tertentu setiap tahun. (Fujaya, 2004).
1. Klasifikasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Menurut Saanin (1984), ikan nila (Oreochromis niloticus) mempunyai klasifikasi sebagai berikut:
Kelas : Osteichtyes
Subkelas : Acanthopterygii
Ordo : Percomorphi
Subordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus
2. Susunan bentuk insang ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Pernapasan pada ikan menggunakan insang. Sebagian besar insang pada ikan
dilindungi oleh operkulum yang dapat menyaring air yang masuk melalui mulut sehingga zat-zat yang berbahaya dapat dihindarkan. Ikan mengambil oksigen terlarut dalam air dengan cara menyaring air yang masuk melalui mulut dan mengambil oksigen yang terlarut dalam air menggunakan insang (Pough,et al., 2005).
3. Insang Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Insang pada ikan berfungsi untuk mengikat oksigen dan mengeluarkan karbon
dioksida sebagai hasil respirasi. Insang terdiri dari gill filament atau lembaran insang yang terstruktur dan memiliki permukaan yang luas untuk menyerap oksigen. Transfer gas pernafasan pada ikan dilakukan melalui epitel khusus yakni lamella dan filamen insang yang epithelium respiratorik.
4. Mulut Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Rongga mulut di selputi oleh sel – sel penghasil lendir yang berperan mempermudah jalannya makanan ke segmen berikutnya dan juga terdapat organ pengecap yang makanan.Pada sebagian ikan ada memiliki semacam lidah yaitu suatu penebalan pada bagian depan tulang archyoiden yang terdapat di dasar putih.Lidah di selaputi oleh sel epitelium yang kaya akan sel mucus dan organ pengecap.
5. Lambung Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Lambung pada ikan mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai penampung makanan dan sebagai pencerna makanan (Fujaya, 2004).
6. Usus Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Usus merupakan segmen terpanjang dari saluran pencernaan. Pada bagian depan usus ada yang terdapat dua saluran dan ada yang satu saluran. Dua saluran tersebut yaitu saluran yang berasal dari kantung empedu (ductus choledochus) dan saluran yang berasal dari pankreas. Ikan jenis herbivora memiliki usus yang menggulung dan panjang. Sedangkan untuk ikan omnivora memiliki usus yang hampir sama dengan hervora tetapi lebih pendek. Sedangkan untuk ikan karnivora memiliki usus pendek dan tidak menggulung (Yuwono, 2011).
7. Anus Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Anus merupakan ujung saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus terletak di sebalah depan saluran genital (Fujaya, 2004).
8. Hati (hepar) Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Organ ini umumnya terletak di depan lambung di bawah kerongkongan memanjang sampai di bawah usus depan,berukuran besar dan berwarnah merah kecoklatan. Fungsinya sebagai penghasil keenjar empedu (bilus) yang tumbuh di dalam kantong empedu.
9. Kantung empedu (vesica fellia) Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Kantung empedu atau disebut juga Vesica vellea, organ tersebut terletak di sekitar hati dan berwarna hijau kebiruan. Kantung empedu berfungsi menampung cairan empedu. Jika kekurangan cairan empedu dapat menurunkan kecernaan lemak dan kekurangan vitamin– vitamin yang hanya larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, K (Fujaya, 2004).
10. Jantung Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Jantung meogenik, terdapat pada jaringan otot kusuus yang membuat simpul (nodal tissue) yang merupakan penggerak jantung. Letak simpul pada ikan dan ampibi pada simpul venosus. Pada vertebrata yang lebih tinggi, simpul yang mengeluarkan implus yang ritmik itu letaknya pada atrium yang letaknya dekat vena cava yang disebut simpul sinoatrial (Affandi 2002).
11. Kulit Pembungkus tubuh ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Lapisan epidermis pada ikan selalu basah karena adanya lendir yang dihasilkan oleh sel-sel yang berbentuk piala yang terdapat di seluruh permukaan tubuhnya. Epidermismerupakan bagian tubuh yang berhubungan langsung dengan lingkungan. Integumen pada hewan merupakan lapisan protektif yang menjaga lalu lintas air dan zat-zat yang terlarut di dalamnya secara bebas.
12. Sisik (Squama) ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Bentuk, ukuran dan jumlah sisik ikan dapat memberikan gambaran bagaimana
kehidupan ikan tersebut. Sisik ikan mempunyai bentuk dan ukuran yang beraneka macam, yaitu sisik ganoid merupakan sisik besar dan kasar, sisik cycloid dan ctenoid merupakansisik yang kecil, tipis atau ringan hingga sisik placoid merupakan sisik yang lembut.
13. Sirip ikan Nila (Oreochromis niloticus)
14. SistemTengkorak ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Sistem rangka merupakan suatu system yang dibangun oleh struktur-struktur keras dari tubuh yang bersifat menyokong dan melindungi. Rangka pada ikan seperti halnya pada golongan vertebrata lainnya berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang dan menyokong organ-organ tubuh serta berfungsi pula dalam proses pembentukan butir darah merah. Pada beberapa ikan modifikasi tulang penyokong sirip menjadi penyalur sperma ke dalam saluran
reproduksi ikan betina.Secara tidak langsung rangka menentukan bentuk tubuh ikan yang beraneka ragam. Rangka yang menjadi penegak tubuh ikan terdiri dari tulang rawan dan tulang sejati (Burhanuddin, 2008).
15. Organ Mata pada ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Menurut Villee et.al., (1984), bagian yang peka cahaya pada mata vertebrata adalah retina. Suatu belahan bola yang terdiri atas sejumlah besar sel batang dan kerucut. Disamping itu, retina mempunyai sejumlah neuron sensori dan konektor dengan aksonnya. Untuk sampai pada sel-sel ini cahaya harus melalui beberapa lapisan neuron.
16. Organ Pembau pada ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Menurut Vitee, et.al., (1984), indera penciuman vertebrata dapat dilayani oleh neuron primer yang terdapat dalam epitel hidung di rongga hidung bagian atas. Masing-masing neuron mempunyai akson pendek yang melalui lempeng kribrifm (ayakan) dari tengkorak dan segera bersinopsis dengan neuron lain dalam otak. Kemungkinan untuk mengolah data alfatori yang datang dari reseptor sebelum mencari celebrum, adalah sangat besar. Jadi reseptor yang telah menjadi tidak peka terhadap suatu zat, akan beraksi normal terhadap zat
lainnya.
17. Organ Pengecap pada ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Alat perasa, organ perasa pada ikan (taste bud) terpusat pada rongga mulut, yaitu pada lidah dan organ Palatine. Selain di bagian tersebut, organ perasa juga menyebar di lengkung insang. Epibronchial dan gigi faring (Rahardjo, 1989).
18. Sistem Reprouksi pada ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Gonad adalah bagian dari organ reproduksi pada ikan yang menghasilkan telur padaikan betina dan sperma pada ikan jantan. Ikan pada umumnya mempunyai sepasang gonaddan jenis kelamin umumnya terpisah (Sukiya, 2005: 20). Ikan memiliki ukuran dan jumlah telur yang berbeda, tergantung tingkah laku dan habitatnya. Sebagian ikan memiliki jumlah telur banyak, namun berukuran kecil sebagai konsekuensi dari kelangsungan hidup yang
rendah. Sebaliknya, ikan yang memiliki jumlah telur sedikit, ukuran butirnya besar, dankadang-kadang memerlukan perawatan dari induknya, misal ikan Tilapia (Yushinta Fujaya, 2004: 151).
“Mahasiswa tak perlu dipandang sebagai juru selamat atau ratu adil yang kedatangannyaperlu dinantikan. Mahasiswa juga tidak perlu dipandang eksklusif sehingga harus selalu berjuang sendirian. Mari berkolaborasi untuk Indonesia yang lebih baik”Thank you ☺.
Penulis;
Nama : Wanda Fernanda Lase
NIM : 19010019
Prodi : TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN
Dosen Pembimbing : Teguh Heriyanto, S.Pi., M.Si
Asisten Dosen : Noveryanti Naibaho
SEKOLAH TINGGI PERIKANAN DAN KELAUTAN MATAULI
PANDAN