Dengar Informasi Awaluddin Rao, Warga Desa Siantar CA Tapteng, Tunjukkan Bears Bantuan Covid-19 Tak Layak Konsumsi

  • Whatsapp

Tapanuli Tengah | Sinarlintasnews.com – Sejumlah warga Desa Siantar CA, Kecamatan Sosorgadong, Tapanuli Tengah berbondong-bondong membawa dan mempertlihatkan beras bantuan Coronavirus disease (COVID-19) yang disalurkan Pemerintah Daerah melalui Kepala Desa yang menurut mereka terkesan tidak layakkonsumsi.

Kepada wartawan, Para ibu-ibu mengeluhkan beras yang mereka terima bau dan berbercak kening kehitam-hitaman.
Santi Situmorang mengungkapkan, beras tersebut sebelumnya mereka terima dari perangkat Desa Siantar CA bersama satu karton Intermi, gula dan minyak goreng bantuan sembako kepada warga terdampak covid-19.
“Berasnya waktu kami buka banyak kali kutunya, ditambah lagi baud an warna berasnya juga kuning kehitam-hitaman, berasnya sudah kami sempat masak sebagian, tapi rasanya sangat berbeda dengan beras-beras lainnya,” ungkapnya Selasa (12/5/2020).
Hal senada disampaikan Bosman Bondar menyatakan, beras yang mereka terima berisikan raskin bahkan raskin yang mereka terima saat ini berbeda dengan raskin-raskin dengan tahun sebelumnya.

“Bersa itu sebagian besar kamikasi makan ayam, dan sisanya tinggal inilah, semoga pemerintah kita punya kebijakan menyalurkan beras seperti ini, kita akui saat ini kondisi darurat, tapi perlu juga diketahui, bantuan itu maunya layaklah,” ungkapnya.

Disinggung terkait alasan mereka berkeinginan mengembalikan beras tersebut, Asmina Purba yang juga salah satu warga penerima bantuan menyatakan, mereka mengembalikan beras tersebut setelah mendengar adanya pernyataan Awaluddin Rao yang mengajak warga penerima bantuan yang merasa beras yang mereka terima busuk atau tidak layak konsumsi dapat dikembalikan untuk di tukar kembali dengan yang lebih layak sebagaimana pernyataan Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani.

“Ada Kami dengar pernyataan pak Rao, kami berfikir ada benarnya juga, untuk apa juga itu kalua gak bisa dimakan. Sebelumnya aku pikir itu hanya yang aku terima aja seperti itu, gak taunya banyak. Jadi tolonglah diganti beras kami ini, atau ditukarlah, karungnya bisalah tapi isinya mengecewakan,” katanya.

Sedikitnya 25 keluarga desa Siantar CA datang membawa goni masing-masing berisikan beras bantuan, ada yang hanya tinggal setengah, seperempat dan ada yang masih penuh.

Saat dipwertanyakan, beras yang mereka perlihatkan sudah banyak berkyarng dari ukuran sebelumnya, para ibu-ibu tersebut menyatakan “ Apa lagi mau dimakan pak,” jawap para ibu-ibu kompak

Para ibu-ibu tersebut juga menanda tangani selembaran surat sebagai bukti pernyataan keseriusan mereka agar tidak dipolitisir. Sebab hal tersebut merekalakukan sebagai inisiatif mereka sendiri.

Sementyara itu, Kepala Desa Siantar CA Arisman Tarihoran saat dikonfirmasi Sinarlintasnews.com di rumahnya mengatakan,beras bantuan tersebut sebelunya telah diganti sebanyak 123 goni. Arisman juga mengakui, saat pembongkaran beras tersebut cuaca kondisi hujan.

“Hari Minggu (10/5/2020) itu yang kita ganti sebanyak 123 goni, itu yang dilaporkan kepada kami, para kepling juga sudah monitoring dan gakada lagi yang melapor, Kita juga heran kenapa jadi sekarang mengeluh lagi. saat pengiriman dan pembongkaran beras memang hujan deras dan bias jadi itu yang mengakibatkan beras berbau dan berkutu. Tapi heranlah, kenapa mereka tidak melapor sama kami,” ujar Arisman merasa heran.

Dikatakannya, dari 637 Kepala Keluarga di Desa Siantar CA, sebanyak 395 Kepala Keluarga dapat bantuan dan yang sudah diganti sebanyak 123 goni yang tidak layak konsumsi.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kadis Sosial Tapteng Parulian Panggabean, kepada Sinarlintasnews.com, Parulian menyatakan, pihaknya telah menyalurkan ganti beras yang sebelumnya dilaporkan warga desa Siantar CA.

“Benar, itu sudah kita ganti 123 KK yang melapor, jadi kalua ada lagi ya kita lihat juga jumlahnya, kalua semua minta ganti ya berfikirlah kita dulu. Kalua sekitar 10 KK mungkin kita masih ada stok digudang. Yang pastinya beras yang kita salurkan itu bagus, tapi kita juga gak tau kalau itu ada factor terkena air hujan,” katanya.

Sebelumnya, informasi tersebut diperoleh dari salah satu warga yang mengerimkan video para ibu-ibu yang berkehendak mengembalikan beras bantuan yang mereka terima karena terkesan tidak layak konsumsi.

Untuk memastikan kebenbaran informasi tersebut, Sinarlintasnews.com langsung menuju lokasi warga tersebut.

Amatan dilapangan, beras tersebut memang terlihat kurang layak, terlebih beras yang diperlihatkan para ibu penerima bantuan banyak kutu dan beras terlihat kehitam-hitaman. (Jerry).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *