Tapanuli Selatan — Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) melalui satuan Zeni membangun jembatan darurat Bailey untuk memulihkan akses transportasi antara wilayah Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah yang terputus akibat banjir bandang dan tanah longsor beberapa hari lalu.
Kerusakan infrastruktur berupa jalan dan jembatan utama membuat aktivitas masyarakat lumpuh serta menghambat distribusi logistik ke sejumlah titik terdampak. Sebagai respons cepat, TNI AD menurunkan personel beserta peralatan jembatan darurat untuk membuka kembali jalur vital yang menjadi penghubung dua kabupaten tersebut.
Danrem 023/KS Kolonel Inf Iwan Budiarso mengatakan pembangunan jembatan Bailey menjadi prioritas guna memastikan mobilitas warga segera kembali normal.
“Jembatan ini sangat penting untuk memulihkan konektivitas antar kabupaten. Kami mengerahkan personel terbaik dari Korps Zeni agar pemasangan jembatan dapat selesai secepat mungkin sehingga distribusi bantuan dan mobilitas warga kembali normal,” ujarnya, Senin (8/12/25).
Pemasangan jembatan Bailey dilakukan secara bertahap, menyesuaikan kondisi medan, dan dirancang agar dapat dilalui kendaraan logistik, ambulans, serta kendaraan roda dua dan empat. Pengerjaan di lapangan melibatkan sejumlah personel Zeni yang bekerja sepanjang hari.
Selain membangun jembatan darurat, TNI AD juga memberikan dukungan kemanusiaan berupa pelayanan kesehatan, penyaluran logistik, hingga pembersihan area terdampak banjir dan longsor.
Salah seorang warga setempat menyampaikan apresiasi atas langkah cepat TNI AD.
“Terima kasih kepada TNI AD yang langsung turun membantu. Kehadiran jembatan ini akan mempercepat pemulihan aktivitas ekonomi warga karena jalur ini sangat vital bagi kami,” ujarnya.
Pembangunan jembatan Bailey tersebut diharapkan menjadi solusi sementara hingga jembatan permanen dapat dibangun kembali oleh pemerintah daerah. (ril).






