Tapanuli Tengah — Banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah pada Selasa (25/11/25) menyisakan duka mendalam. Jalur utama Aek Raisan menuju Kecamatan Sitahuis lumpuh total setelah puluhan titik longsor menimbun badan jalan dan memutus akses transportasi masyarakat.
Camat Sitahuis, Marihot Simbolon, dalam keterangannya menyampaikan bahwa bencana tersebut mengakibatkan 26 warga meninggal dunia. Selain itu, 89 unit rumah rusak total atau hancur, sementara 126 unit lainnya mengalami kerusakan berat hingga ringan.
“Dari arah Sibolga menuju Aek Raisan terdapat sekitar 45 titik longsor. Sedangkan jalur Rampa–Poriaha terdapat 26 titik longsor,” ungkap Marihot Simbolon. Kondisi ini membuat wilayah Sitahuis terisolasi dan menyulitkan proses evakuasi serta penyaluran bantuan.
Tidak hanya pemukiman warga, sarana ibadah juga terdampak. Satu unit masjid dilaporkan rusak parah akibat diterjang material banjir dan longsor.
Hingga kini, petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan terus berupaya mengevakuasi warga, membuka akses jalan, serta melakukan pendataan lanjutan. Alat berat dikerahkan untuk membersihkan material longsor yang menimbun jalan di sejumlah titik.
Pemerintah daerah mengimbau masyarakat tetap waspada mengingat potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan. Proses pencarian dan penanganan darurat masih terus berlangsung. (Jerry).






