Tapanuli Tengah | Sinarlintasnews.com – Ketua Relawan MAMA Mania Tapanuli Tengah (Tapteng), Rade Sihombing mengajak Masyarakat Tapteng untuk lebih jeli dalam memilih pemimpin pada 27 November 2024 mendatang.
Menurut Rade, Meskipun ada perbedaan partai, memilih calon yang terbaik berdasarkan kemampuan, program kerja, dan komitmennya terhadap kepentingan rakyat adalah langkah yang bijak. Pada akhirnya, yang paling penting adalah calon tersebut bisa membawa perubahan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Rade yang diketahui merupakan Ketua salah satu organisasi sayap partai pengusung paslon nomor urut 1, Khairul Kiyedi Pasaribu-Darwin Sitompul (Kedan) justru lebih memilih mendukung pasangan nomor urut 2 Masinton Pasaribu-Mahmud Efendi (MAMA) pada pilkada serentak tahun 2024.
Menurut Rade, ada enam alasan kenapa lebih memilih mendukung paslon MAMA, Calon yang berasal dari partai yang berbeda dengan pilihan politik.
“Ada enam poin yang kita simpulkan dan itu ada pada diri paslon MAMA, baik itu pada kualitas individu dan apa yang bisa mereka tawarkan kepada masyarakat,” Kata Rade.
Berikut beberapa poin yang perlu diketahui oleh masyarakat meski berbeda dukungan partai politik.
1. Fokus pada Individu, Bukan Partai: Meskipun partai politik memiliki ideologi dan program, kualitas kepemimpinan seorang calon lebih penting. Jika calon dari partai yang berbeda menunjukkan kompetensi, integritas, dan program kerja yang lebih baik, pertimbangkan untuk memilih mereka atas dasar kapasitas pribadi.
2. Evaluasi Programnya: Bandingkan program kerja calon dengan kebutuhan daerah. Apakah program mereka cocok dan bisa diimplementasikan dengan baik? Jika program tersebut relevan dan realistis, terlepas dari partai asalnya, maka itu bisa menjadi dasar untuk memilih.
3. Kepentingan Daerah Lebih Utama: Pilihan politik bisa berbeda-beda, tetapi pada akhirnya, yang terpenting adalah kemajuan dan kesejahteraan daerah. Jika calon dari partai lain lebih berpotensi membawa perubahan positif, mendahulukan kepentingan masyarakat bisa menjadi prioritas utama.
4. Hindari Fanatisme Politik: Jangan terjebak dalam fanatisme politik yang membuat Anda hanya memilih berdasarkan partai. Pemilu seharusnya menjadi momen memilih pemimpin yang terbaik, bukan sekadar mengikuti afiliasi partai.
5. Perhatikan Rekam Jejak Partai dan Calon: Jika partai calon tersebut memiliki reputasi yang baik dalam memajukan daerah atau menciptakan kebijakan yang pro-rakyat, hal ini bisa menjadi nilai tambah, meskipun berbeda dengan pilihan partai Anda.
6. Berpikir Jangka Panjang: Pikirkan dampak jangka panjang bagi daerah. Jika calon dari partai lain memiliki rencana yang lebih matang untuk meningkatkan kualitas hidup di daerah, itu bisa menjadi alasan kuat untuk mempertimbangkan pilihan.(red).