Tapanuli Tengah | Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu mengunjungi pasien penderita gizi buruk di Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Pandan pada Senin, (21/7/25). Kunjungan orang Nomor satu di Tapteng ini turut didampingi Camat Barus, Sanggam Panggabean dan juga Kabid Dinas Kesehatan, Lisnawati Panjaitan.
Pada kesempatan itu, Masinton Pasaribu meminta kepada pihak Dinas Kesehatan Tapteng dan RSUD agar tetap melakukan perawatan terbaik serta apa yang menjadi kendala kebutuhan pasien untuk dicarikan solusi secara bersama.
“Saya meminta kepada Dinkes dan RSUD untuk dilakukan penanganan serius terhadap pasien ini. Kemudian diatur juga penangananya di Puskesmas Barus agar orang tua pasien ini tidak kejauhan untuk mengontrol kesehatan si anak, kasihan jarak dari Barus ke Pandan ini. hal seperti ini juga menjadi perhatian Dinas Kesehatan untuk melakukan antisipasi dini gizi buruk di Bumi Tapanuli Tengah,” Kata Bupati.
Bupati juga turut prihatin setelah mendengar keluh kesah orang tua pasien dan keterngan camat Barus bahwa selama 20 tahun keluarga tersebut tidak mendapat perhatian dari pemerintah kususnya Pemkab Tapteng.
“Kok bisa begitu ya aparat desanya selama ini, kenapa sampai dibiarkan seperti ini. Jadi pasien ini tolong diperhatikan ya, lakukan yang terbaik. jangan lagi ada terjadi hal-hal seperti ini,” tegas Masinton.
Sebelum meninggalkan pasien,Mantan Anggota DPR RI 2 Priode ini juga memberikan sedikit bantuan kepada orang tua pasien.
Sementara itu, Kabid Dinas Kesehatan Tapteng menjelaskan bahwa pasien yang bernama Mustakim Nasution tersebut sudah berumur 21 tahun dan sudah ditangani dengan dengan baik untuk pemulihan kesehatan.
“Jadi pasien ini sudah kami lakukan perawatan. Kemudian setelah dirawat inap di RSUD Pandan untuk proses pemulihan keadaan umum pasien, nanti pasien ini akan dikembalikan ke Puskesmas Barus. Jadi untuk selanjutnya Puskesmaslah yang akan menjalankan program makanan tambahan kepada si pasien ini,” Kata Lisna.
Selain itu, Lisnawati juga menjelaskan, dalam penanganan pasien juga dilakuna sebagai pasien dengan status BPJS, meski sebelumnya BPJS pasien tidak aktif. Lisnawati juga menghimbau maasyarakat agar tidak ragu untuk berobat ke RSUD Pandan bila mengalami sakit, karena pemerintah telah menjamin layanan kesehatan masyarakat memalui program UHC.
“Sebelumnya pasien ini BPJSnya itu tidak aktif, kemudian kita aktifkan melalui program UHC. Jadi masyarakat tidak perlu ragu-ragu lagi untuk berobat ke RSUD maupun pelayanan kesehatan lainnya yang ada di Tapteng karena kesehatan bapak ibu sudah ditanggung pemerintah,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Sanggap Panggabean selaku Camat Barus menjelaskan, pasien tersebut sudah menderita sakit sejak 21 tahun silam, hanya saja penanganan kesehatan pasien tidak ditangani dengan baik sebelumnya.
“Ini uda lama, bahkan sudah dua kali berganti Kepala Desa, tapi bagaimanlah mereka ini seakan-akan tidak diperhatikan di Desa itu, bahkan sebelum saya menjabat sebagai camat disana keluarga ini tidak pernah mendapat BLT maupun bantuan pemerintah lainnya, tapi sekarang itu sudah kita berikan, karena keluarga ini sangat layak untuk mendapatkan,” terang Sanggam.
Sanggam juga berterima kasih kepada Bupati yang respon cepat setelah mendapat kabar pasien tersebut dirawat di RSUD Pandan dan kepada pihak rumah Sakit yang sudah menangani pasien dengan baik.
“Teriam kasih kepada pak Bupati dan juga kepoada pihak RSUD yang telah memperhatikan dan merawat pasien ini dengan baik. semoga kedepan tidak ada lagi warga kita yang megalami gizi buruk atau Stunting ini,” harapnya.
Hal senada juga turut disampikan Juarna Pohan (48) ibu kandung pasien kepada Bupati Tapteng Masinton Pasaribu ungkapan terimakasih yang mendalam. Selama 20 tahun lebih mereka tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah Desa Kedai Gedang, Kecamatan Barus. Namun setelah Masinton Pasaribu menjabat Bupati Tapteng, mereka baru dapat merasakan pelayanan dan merasakan artinya pemerintahan yang sesungguhnya.
“Terima kasih pak Bupati, selama 20 tahun ini kami tidak ditanggapi aparat desa kami, untunglah datang pak Camat, bisalah kami dapat bantuan sedikit dan anak kami ini bisa dibawa ke rumah sakit tanpa dikenakan biaya apapun. kami juga berharap agar kami dapat terus diperhatikan pak, kami saat ini benar-benar butuh pertolongan,” ujarnya. (jerry).