Tiga Nama Resmi Dilaporkan ke Polisi Terkait Pengeroyokan di Depan Rumah Eks Bupati Tapteng

  • Whatsapp
Foto: Dokumentasi Asdi Simamora saat mendapat kekerasan dari sejumlah orang saat melintas di depan rumah eks Bupati Tapanuli Tengah.

TAPANULI TENGAH – Kasus dugaan pengeroyokan yang terjadi di depan rumah pribadi mantan Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani, kini memasuki babak baru. Tiga nama resmi dilaporkan ke pihak kepolisian atas dugaan keterlibatan mereka dalam aksi kekerasan yang terjadi usai aksi unjuk rasa, Jumat (31/10/2025) lalu.

Pelapor, Asdi Simamora, yang juga merupakan salah satu peserta aksi, melaporkan tiga terduga pelaku masing-masing berinisial SMS, AIP, dan seorang pria berbaju merah yang belum diketahui identitas lengkapnya. Laporan tersebut teregister dengan Nomor: LP/B/514/XI/2025/SPKT/POLRES TAPANULI TENGAH/POLDA SUMATERA UTARA tertanggal 3 November 2025.

Bacaan Lainnya

Dalam laporannya, Asdi menyebut dirinya dianiaya secara bersama-sama oleh para terlapor tanpa alasan yang jelas. Peristiwa itu terjadi di depan rumah pribadi eks bupati di Pandan, tak lama setelah massa aksi membubarkan diri.

“Atas kejadian itu saya merasa keberatan dan meminta agar hukum ditegakkan secara adil,” ujar Asdi Simamora dalam laporannya kepada Polres Tapanuli Tengah.

Aksi pengeroyokan tersebut juga terekam dalam sejumlah video amatir yang beredar di media sosial. Dalam rekaman, terlihat korban dipukul dan ditendang oleh beberapa orang di tengah kerumunan massa.

Menurut keterangan pelapor, insiden bermula sekitar pukul 14.50 WIB, saat rombongan massa dari gerakan Tapteng Baru untuk Perubahan melintas menuju kantor DPRD Tapteng. Saat melintas di depan rumah mantan bupati, terjadi adu mulut antara massa dan sejumlah orang di lokasi tersebut.

Sekitar pukul 15.00 WIB, situasi memanas. Seorang pria berbaju merah disebut mengejar dan memukul punggung serta kepala pelapor beberapa kali, menyebabkan rasa sakit di bagian tubuhnya. Tak berhenti di situ, AIP diduga menarik kerah baju pelapor sambil memegang sebatang kayu, hingga korban kehilangan keseimbangan.

Dalam situasi kacau itu, SMS, yang disebut menjabat sebagai Ketua salah satu organisasi di Kota Sibolga, diduga memukul bagian mulut pelapor hingga bibir dan bagian dalam mulutnya luka.

Asdi juga menyatakan telah menyerahkan barang bukti ke Polres Tapteng.

Kasus ini menambah daftar panjang ketegangan pascaaksi unjuk rasa di Tapanuli Tengah yang berlangsung panas dalam beberapa hari terakhir. Aparat kepolisian disebut telah menerima laporan resmi dan akan menindaklanjuti dengan proses hukum sesuai prosedur. (Jerry).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *