Tapanuli Tengah — Ikatan Alumni Matauli (IKAMA) Sibolga–Tapanuli Tengah menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan dan keputusan Kepala SMA Negeri 1 Matauli Pandan yang mengembalikan para siswa terlibat perkelahian kepada orang tua masing-masing.
Keputusan ini diambil setelah melalui rapat pleno bersama unsur pimpinan sekolah, dewan guru, komite sekolah, serta perwakilan alumni. Langkah tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Kepala SMA Negeri 1 Matauli Pandan Nomor: 400.3.8.1/337/SMAN.1-MTN/X/2025 tertanggal 3 Oktober 2025 tentang Penjatuhan Sanksi Siswa yang Terlibat Perkelahian.
Kepala SMA Negeri 1 Matauli Pandan, Deden Racmawan, S.Pd., MM, menegaskan bahwa kebijakan tersebut diambil bukan secara emosional, melainkan berdasarkan hasil evaluasi mendalam terhadap kronologi kejadian, pembinaan yang telah dilakukan, serta pertimbangan nilai moral dan karakter yang menjadi ciri khas pendidikan di SMA N 1 Matauli Pandan.
“Sekolah memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif. Ketegasan ini merupakan bagian dari proses pendidikan karakter agar siswa memahami konsekuensi dari setiap tindakan,” ujar Deden.
Dukungan Alumni sebagai Wujud Kepedulian
Ketua Ikatan Alumni Matauli (IKAMA) Sibolga–Tapanuli Tengah, Rio Jufriandi Nasution, menyambut baik dan mendukung sepenuhnya keputusan pihak sekolah. Menurutnya, langkah tegas ini merupakan wujud tanggung jawab moral dalam menjaga marwah serta nama baik lembaga pendidikan yang telah berkiprah selama lebih dari tiga dekade.
“Kami tidak melihat keputusan ini sebagai bentuk hukuman semata, tetapi sebagai proses pembelajaran yang sangat penting. Sekolah ingin menanamkan kesadaran bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, dan disiplin adalah bagian dari kasih sayang pendidik terhadap siswa,” ujar Rio.
Rio menambahkan, SMA Negeri 1 Matauli Pandan telah lama dikenal dengan sistem pembinaan karakter dan kedisiplinan yang kuat. Oleh karena itu, alumni mendukung setiap langkah yang diambil untuk mempertahankan nilai-nilai luhur tersebut.
“Sebagai alumni, kami ingin adik-adik di Matauli tumbuh menjadi pribadi tangguh, sopan, dan bertanggung jawab. Ketegasan seperti ini penting agar mereka belajar menjadi manusia berkarakter dan berintegritas,” tambahnya.
Komitmen Membangun Generasi Berkarakter
Pihak sekolah berharap, keputusan ini menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh siswa untuk lebih mampu mengendalikan diri, menghargai sesama, dan menjadikan perbedaan sebagai kekuatan, bukan sumber konflik.
SMA Negeri 1 Matauli Pandan bersama IKAMA menegaskan komitmennya untuk terus membina generasi muda yang berdisiplin, berintegritas, serta menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan tanggung jawab sosial.
Langkah tegas ini juga sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta kesepakatan antara Dinas Pendidikan Provinsi? Sumatera Utara dan Yayasan Maju Tapian Nauli (MATAULI) tentang peningkatan mutu pendidikan di SMA Negeri 1 Plus Matauli Pandan. (Jerry).