Tapanuli Tengah | Sinarlintasnews.com – Sejumlah warga Lingkungan II, Kelurahan Kalangan Indah, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah melakukan protes terkait pemberhentian kepala Lingkungan yang diduga tanpa alasan yang jelas.
Informasi yang dihimpun, warga melakukan protes dikarenakan tindakan Camat Pandan, Syarifullah diduga menimbulkan konflik antar warga Lingkungan II, Kalangan Indah.
Berdasarkan surat keputusan Camat Pandan Nomor : 09/CP/IV/2024 tentang pengangkatan dan pemberhentian Kepala Lingkungan se-Kecamatan Pandan. Kepling II, Kalangan Indah yang sebelumnya dijabat oleh Wakari Togatorop diberhentikan dan mengangkat Yosimuswari Waruwu sebagai Kepling baru pada tanggal 29 April 2024.
Namun pada awal bulan Juni 2024, Camat Pandan memberhentikan Yosimuswari Waruwu dari jabatannya sebagai Kepling dan kembali mengangtifkan Wakari Togatorop sebagai Kepling Lingkungan II, Kalangan Indah.
Hal tersebut sontak menimbulkan konflik antar warga Lingkungan II Kalangan Indah. Warga yang tidak Terima dengan keputusan camat tersebut melakukan protes ke Kantor Lurah sebelum melanjutkan protes kepada camat selaku pengambil keputusan.
Menurut Torotodo Mendrofa selalu warga Lingkungan II Kalangan Indah, keputusan camat diduga sengaja dilalukan agar menimbulkan konflik di tengah-tengah masyarakat khususnys di Lingkungan II Kalangan Indah.
“Keputusan ini adalah keputusan yang dilakukan untuk membuat konflik. Apa dasar pemberhentian Yosimuswari Waruwu, sementara dia baru menjabat satu bulan dan memgangkat Kepling yang diberhentikan sebelumnya. Apakah Camat tidak memikirkan apa resiko dan bagaimana perasaannya Kepling yang baru menjabat satu bulan tiba-tiba diberhentikan tanpa sebab. Jadi ini perlu kita pertanyakan, ada apa sebenarnya maksud dan tujuan Camat ini,” Katanya, Selasa (11/6/24).
Selain itu, Torotodo juga menegaskan bila mana Camat Pandan tidak segera mengambil keputusan dan memberika yang terbaik tentang pengangkatan dan pemberhentian Kepling lingkungan II akan dipastikan menjadi konflik berkepanjangan antar warga. Pemecatan juga dilakukan tanpa ada surat peringatan.
“Ini akan menjadi konflik berkepanjangan bila mana Camat tidak memberika keputusan yang tidak merugikan pihak manapun. Dan itu sudah kami sampaikan kepada Ibu Lurah dan Camat saat kami melakukan audensi memprotes pemecatan Yosimuswari Waruwu ini dari Kepling,”
Ia menjelaskan, untuk menciptakan kekondusifan di Lingkungan II, warga yang menekankan dua poin dijadikan salah satu keputusan dalam penetapan dan pengangkatan Kepling di Lingkungan II, Kalangan Indah.
“Permintaan kami ada dua poin yaitu, (1) Apa bila Yosimuswari Waruwu tidak diaktifkan kembali sebagai Kepling, maka Kepling yang sebelumnya (Wakari Togatorop) juga dinonaktifkan dan mengakat Kepling yang ketiga sebagaimana ada 3 nama yang diusulkan sebagai calon kepala lingkungan II Kalangan Indah. (2) Bila mana permintaan kami tersebut juga tidak diindahkan karena pertimbangan, maka dengan tegas kami nyatakan agar posisi jabatan Kepala Lingkungan di Lingkungan II, Kalangan Indah dikosongkan atau mengangkat ASN sebagai PLH Kepling sebagaimana tertera dalam poin ke-11 surat edaran PJ Bupati Tapteng Nomor : 100.4.3.2/1069/2024,” Tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Aro Zai, menurutnya permohonan warga tersebut bertujuan untuk menjaga kekondusifan di tengah-tengah masyarakat Lingkungan II kalangan Indah. Dengan memberhentikan Yosimuswari Waruwu dan Wakari Togatorop akan menjadikan rasa adil. Bila salah satu diantaranya diaktifkan maka konflik ini akan terus berlanjut.
“Kalau menurut saya, lebih baik keduanya dinonaktifkan dan bila perlu tidak usah ada Kepling dilingkungan kami, atau mengangkat PLH dari Kantor Kecamatan sebagaimana tertuang dalam surat edaran Pj Bupati. Jadi tidak ada yang saling mersara dirugikan ataupun diuntungkan. Kosongkan aja kepling, jadi kalau ada keperluan kami langsung aja ke Kantor Lurah, bila itu dilakukan maka masalah ini selesai,” Terang Aro.
Sementara itu, Camat Pandan, Syarifullah yang dikonfirmasi wartawan terkait protes warga tersebut menyatakan, akan memikirkan solusi terbaik.
“Ya mereka datang hari ini menyampaikan keluhan mereka, namun apa yang saya lakukan sudah tekanan dari atas. Namun kami akan memikirkan solusinya beberapa hari ini. Apakah nantinya menonaktifkan keduanya dan mengangkat PLH kasi kami waktu,” Ujarnya. (Red).