Subulussalam | Sinarlintasnews.com – Aliansi mahasiswa dan Pemuda Subulussalam (AMPES) kota Subulussalam sebut perubahan Kota Subulussalam dari zona Orange ke zona Merah terkesan candaan.
Menurut ketua Ampes, Hasbi Bancin, status Zona tersebut patut untuk dipertanyakan. Bahkan di media sosial, masyarakat banyak melontarkan komentar dan menganggap informasi tersebut sebavai pembohongan publik.
“Hal ini membuat masyarakat bingung dan terkesan tidak percaya. keadaan saat ini betapa tidak prokes yang selama ini di gaungkan tetapi malah pemerintah itu sendiri yang terkena covid-19,”ungkapnya.
Hasbi Bancin juga menganggap hal tersebut sebagai lelucon yang di perlihatkan oleh pemerintah itu sendiri, sebab pemerintah telah menerbitkan aturan-aturan yang untuk menangkal virus covid-19.
“Anehnya, bukannya mengurangi, malah wakil kepala daerah sendiri yang terpapar. Ini menjadi pertanyaan, apakah ini sebagai dandanan atau hanta untuk pengalihan anggaran, apalagi ini sudah menjelang akhir tahun,” ungkapnya.
Dikatakannya, sejak covid-19 mewabah di Indonesia, pemerintah mendapatkan kucuran dana ataupun anggaran dalam penanganan covid-19.
“Kalau serius dalam penangananya bisa ini tidak akan terjadi. Harapan kita ini bukan sebuah sandiwara yang di buat oleh pemerintah dikarenakan wakil walikota terdampak covid-19 tapi kenapa dengan yang lain tidak padahal hampir setiap saat bertemu dengan pimpinan yang lainnya,”Ujarnya. (Syahbudin padang).