Suhu Politik Mulai Memanas, Julidi Bancin Pasangan Tepat Dampingi H. Safriadi Manik

  • Whatsapp
Bakal Calon Bupati Aceh Singkil H. Safriadi Manik dan Juliandi Bancin

Aceh Singkil | Sinarlintasnews.com – Majunya H. Safriadi Manik menjadi salah satu bakal calon Bupati Aceh Singkil membuat suasana Suhu politik di Kabupaten Aceh Singkil mulai memanas.

Pasalnya, sejumlah simpatisan mulai bermunculan memberikan dukungan terhadap H. Safriadi Manik atau yang lebih akrap disapa H. Oyon yang dinilai sangat tepat untuk kembali memimpin Kabupaten Aceh Singkil terkenal dengan nama Tanah Batuah (tanah keramat).

Bacaan Lainnya

Akhir-akhir ini kembali muncul pengusungan Juliadi Bancin untuk berpasangan dengan H. Oyon pada Pilkada mendatang. Juliandi Bancin
merupakan mantan wakil ketua DPRK Aceh Singkil periode 2014-2019 dari partai Demokrat ini juga memiliki kesamaan dengan H. Oyon. Pengalaman kedua tokoh ini sudah tidak diragukan, apa lagi dalam pengelolaan pemerintahan maupun legislator.

H. Safriadi Manik dan Juliandi Bancin diyakini sangat berpotensi besar memenangkan pilkada mendatang. Karena ide-ide dan prestasi yang telah mereka torehkan, maka diyakini mampu membawa Kabupaten Aceh Singkil menjadi lebih baik.

Karir H. Oyon ini banyak membawa perubahan selama menjadi Bupati Aceh Singkil periode 2012-2017 berjalan mulus dan hampir tanpa celah. Melalui tangan dinginnya jugalah dermaga Aceh Singkil bisa dengan sempurna terlaksana. Sayangnya upaya kerja keras H. Oyon tidak dilanjutkan, sehingga dermaga tersebut terkesan terlantar.

Berbagai pihak menilai, H. Oyon dan Juliandi Bancin merupakan sosok yang visioner, berprestasi dan banyak inovasi yang dihasilkannya berdampak luar biasa bagi masyarakat. H. Oyon dan Juliandi Bancin hampir memiliki kesamaan, selain mudah bergaul juga memiliki kecerdasan yang menuai banyak prestasi, punya visi yang baik, serta memiliki kemampuan manajerial yang baik, dan punya komitmen dan banyak inovasi.

Dalam hal ini, H. Oyon memiliki potensi besar untuk maju dari partai politik selain sudah memiliki dua kursi dari partai PNA, dinilai akan mampu berkoalisi dengan paratai Demokrat, Gerindra maupun PDI Perjuangan yang masing-masing dua kursi di DPRK Aceh Singkil.

Untuk maju sebagai calon kepala daerah di Aceh Singkil setidaknya harus bisa merebut empat kursi sebagai tiket menuju pesta demokrasi tanun 2022 mendatang.

Pesta demokrasi pemilihan kepala daerah Kabupaten Aceh Singkil memang harus penuh kewaspadaan, sebab dari isu yang beredar sejumlah nama mulai muncul kepermukaan. Termasuk sang petahanan Dulmusrid yang digadang gadangkan berpasangan dengan Hidayat.

Dalam hal ini, Pilkada merupakan penentu bagi kemajuan daerah itu sendiri. Masyarakat harus jeli dalam menentukan dan memilih kepala pemimpin yang benar-benar cinta akan rakyatnya.

Seseorang calon kepala daerah walaupun dipilih dengan perolehan suara terbanyak tidak berarti menjadi kepala daerah yang memiliki kemampuan. Karena, dalam realitasnya proses rekrutmen pilkada, aspek kualifikasi kemampuan termarjinalkan oleh faktor popularitas, kemampuan finansial, dan parpol pengusung.

Di sinilah proses seleksi pemimpin menjadi bias karena realitas politik di masyarakat dan parpol baru sebatas penarikan dukungan belum sampai pada upaya pencarian pemimpin yang memiliki visi dan kapasitas memimpin pemerintahan. Kualifikasi dan kemampuan seseorang akan dikalahkan ketidakmampuannya dalam mengakses kepentingan partai politik.

Namun untuk 10 tahun terakhir ini, masyarakat Aceh Singkil khususnya dapat merasakan perubahan didua kepemimpinan 2012-2017 yang dipimpin oleh H. Safriadi Manik dan 2017-2022 yang dipimpin oleh Dulmusrid. (Syahbudin Padang).

Bakal Calon Bupati Aceh Singkil H. Safriadi Manik dan Juliandi Bancin

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *