Mengenal Berbagai Jenis Ikan Di Perairan Hajoran Dengan Identifikasi

  • Whatsapp
Esi Wahyuni ( SEKOLAH TINGGI PERIKANAN DAN KELAUTAN MATAULI )

Identifikasi adalah menempatkan atau memberikan identitas suatu individu
melalui prosedur deduktif ke dalam suatu takson dengan menggunakan kunci determinasi. Kunci determinasi adalah kunci jawaban yang digunakan untuk menetapkan identitas suatu individu. Kegiatan identifikasi bertujuan untuk mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomi yang sangat bervariasi dan
memasukkannya ke dalam suatu takson.

Selain itu untuk mengetahui nama suatu individu atau spesies dengan cara mengamati beberapa karakter atau ciri morfologi spesies tersebut dengan membandingkan ciri-ciri yang ada sesuai dengan kunci determinasi (Thaib Rizwan, 2016)

Bacaan Lainnya

Cara mengidentifikasi ikan dapat dilakukan dengan mencari kunci identifikasi dari ikan dengan menggunakan buku identifikasi, dalam buku identifikasi tersebut terdapat huruf sesudah nomor yang masing-masing menunjukkan pilihan yang tercantum pada nomor tersebut. Langkah yang selanjutnya adalah menyusun hirarki dari kategori-kategori taksonomi. Hirarki ini pertama kali hanya meliputi lima kategori, yaitu kelas, ordo, genus, spesies dan varietas (Mayr dan Ashlock, 1991)

Praktikum Identifikasi Ikan ini dilaksanakan Pada Hari Sabtu, 27 April
2019, Bertempat di Perairan Hajoran, Kabupaten Tapanuli Tengah. Prosedurnya diawali dengan mempersiapkan pancing yang akan digunakan untuk memperoleh ikan setelah memperoleh ikan, Langkah selanjutnya adalah melakukan identifikasi terhadap ikan tersebut dengan menggunakan buku kunci identifikasi.

Jenis ikan yang diperoleh saat berlangsungnya praktikum adalah :

1. Ikan Ketang-Ketang (Drepane punctata). 

Klasifikasi dari Ikan Ketang-Ketang adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia,
Filum : Chordata,
Kelas : Actinopterygii,
Ordo : Perciformes,
Famili : Drepaneidae,
Genus : Drepane,
Spesies : Drepane punctata


Gambar 1. Ikan Ketang-Ketang

Ikan Ketang-ketang (Drepane punctata) hidup di perairan dangkal dan
termasuk ikan karang, Bentuk tubuh dari ikan ini adalah pipih (tampak depan) dan oval (tampak samping) simetris bilateral. Tubuhnya saat dewasa dapat mencapai panjang 40 cm umumnya 25 cm. Adanya bintik-bintik hitam di bagian tubuhnya. Ikan ini memiliki sirip lengkap, yaitu dorsal, pectoral, ventral, anal, dan caudal (ekor).

Ikan ketang-ketang merupakan ikan yang memiliki nilai ekonomis yang
rendah karena ikan ini dengan mudah didapatkannya. Cara mendapatkan ikan ini dapat dilakukan dengan beberapa teknik memancing. Selain mudah didapatkan ikan ini memiliki daging yang lembut, empuk dan gurih sehingga banyak dikonsumsi oleh para nelayan.

2. Ikan Ekor Kuning (Caesio cuning).

Klasifikasi dari Ikan Ekor Kuning adalah sebagai berikut:
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Actinopterygii
Order: Perciformes
Family: Caesionidae
Genus: Caesio
Scientific name: Caesio cuning

Gambar 2. Ikan Ekor Kuning.

Ciri morfologi ikan ekor kuning adalah bentuk badan memanjang, melebar
dan gepeng, mulut kecil dan serong, memiliki gigi-gigi kecil dan lancip. Ikan ini memliki sisik tipis pada garis rusuknya, sisik-sisik kasar di bagian atas dan bawah garis rusuk serta tersusun horizontal, sisik pada kepala mulai dari mata (Kottelat et al. 1993).

Tubuh ikan ekor kuning bagian atas sampai punggung berwarna ungu
kebiruan, bagian belakang punggung, batang ekor, sebagian dari sirip punggung yang berjari-jari lemah, sirip dubur berwarna biru keputihan dan ekor berwarna kuning. Bagian bawah kepala, badan, sirip perut dan dada berwarna merah jambu, pinggir sirip punggung sedikit hitam dan ketiak sirip dada berwarna hitam (Kottelat et al. 1993).

3. Ikan Kerapu (Epinephelus erythrurus).

Klasifikasi ikan kerapu adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Pisces
Subclass : Teleostei
Ordo : Percomorphi
Subordo : Percoidea
FamiIia : Serranidae
Subfamilia : Epinephelinae
Genus : Epinephelus
Spesies : Epinephelus erythrurus

Gambar 3. Ikan Kerapu.

Ciri-ciri ikan kerapu pada umumnya adalah sebagai berikut:
1. Bentuk tubuh pipih, yaitu lebar tubuh lebih kecil dari pada panjang dan tinggi tubuh.
2. Rahang atas dan bawah dilengkapi dengan gigi yang lancip dan kuat.
3. Mulut lebar, serong ke atas dengan bibir bawah yang sedikit menonjol melebihi bibir atas.
4. Sirip ekor berbentuk bundar, sirip punggung tunggal dan memanjang dimana bagian yang berjari-jari keras kurang lebih sama dengan jari-jari lunak.
5. Posisi sirip perut berada di bawah sirip dada.
6. Badan ditutupi sirip kecil yang bersisik stenoid.

Ikan kerapu tersebar luas dari wilayah Asia Pasifik termasuk Laut Merah, tetapi lebih terkenal dari teluk Hawai, Polinesia, atau Persia, dan hampir seluruh diperairan pulau tropis Hindia dan Samudera Pasifik Barat dari Pantai Timur Afrika 7 sampai dengan Mozambika.

4. Ikan Julung-Julung (Hemiramphus sp).

Klasifikasi ikan julung-Julung adalah sebagai berikut:
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Beloniformes
Subordo: Belonoidei
Superfamili: Exocoetoidea
Famili: Hemiramphidae Gill

Gambar 4. Ikan Julung-Julung.

Bentuk tubuh ikan julung-julung yaitu pipih memanjang kurang lebih
mirip seperti silidris atau pipa. Sedangkan dikepalanya terdapat sisik, rahang
bawah ikan ini lebih panjang dari rahang bagian atasnya ataupun bagian ujungnya.

Ikan ini memiliki bibir yang tipis, gurat sisi sempurna, memanjang mulai dari
bawah tutup insang dan berakhir dipertengahan pangkal sirip ekor, tidak
membentuk gigi di bagian batas ekornya. Jika dilihat lebih teliti maka terlihat
bintik-bintik gelap pada bagian pundak ikan julung-julung, hal yang sama juga terdapat pada bagian pangkal sirip dada. warna sirip dari terang sampai kekuning- kuningan, sirip punggung dengan bintik merah terang, bagian tepi sirip anal biasanya berwarna hitam.

5. Ikan Seriding (Ambassis nalua).

Klasifikasi ikan Seriding adalah sebagai berikut:
Kelas : Pisces
Ordo : Percomorphi
Sub-Ordo : Percoidea
Family : Centropomidae
Genus : Ambassis
Spesies : Ambassis nalua

Gambar 5. Ikan Seriding.

Ikan seriding (Ambassis nalua) memiliki bentuk tubuh pipih dengan
potongan lintang dorso-ventral berbentuk elips . Ikan seriding termasuk ikan
demersal yang mendiami perairan tropis. Ikan ini merupakan ikan estuary sejati yaitu spesies ikan yang seluruh daur hidupnya secara lengkap berlangsung di estuari (Elliot et al. 2007). Ikan seriding bersifat nokturnal yaitu aktif mencari makan saat malam hari. Ikan ini sering berkelompok dalam jumlah besar bahkan hingga ratusan pada siang hari namun akan berpencar saat malam hari (Allen & Burgess 1990).

Ikan seriding bukan merupakan target utama penangkapan dan bukan
tergolong ikan dengan nilai ekonomis yang tinggi. Masyarakat setempat
memanfaatkan ikan ini sebagai bahan konsumsi dan bahan untuk membuat terasi. Kelompok ikan seriding juga ada yang dimanfaatkan sebagai ikan hias.

6. Ikan Kerapu Bebek (Chromileptes altivelis).

Klasifikasi Ikan Kerapu Bebek adalah sebagai berikut:
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Perciformes
Famili: Serranidae
Genus: Chromileptes
Spesies: C. altivelis

Ciri-ciri kerapu bebek antara lain adalah Panjang keseluruhan kerapu
bebek 3,3 – 3,8 kali tingginya, Panjang kepala ¼ bagian dari panjang total, Leher bagian kepala atas cekung dan semakin tua ikan kerapu bebek maka semakin pulacekung, mata 1/6 dari bagian kepala, Sirip punggung semakin kebelakang semakin melebar, Serwarna putih kadang kecoklatan dengan totol-totol hitam pada seluruh badan, kepala dan sirip, Seluruh permukaan tubuh kerapu bebek berwarna putih keabuan dan Bagian kepala lancip menyerupai Bebek atau Tikus.

Ikan kerapu bebek di Indonesia banyak terdapat di daerah perairan Pulau
Jawa, Sulawesi, Sumatera, Ambon, dan Pulau Buru dengan salah satu indikator adanya kerapu di daerah berkarang. 7. Ikan Belanak (Mugil sp).

Klasifikasi ikan Belanak adalah sebagai berikut:
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Actinopterygii
Ordo: Mugiliformes
Family: Mugilidae
Genus: Mugil
Spesies: Mugil sp

Gambar 6. Ikan Belanak.

Ciri-ciri dari ikan belanak yaitu mempunyai gigi yang sangat kecil, tetapi
kadang-kadang pada beberapa spesies tidak ditemukan sama sekali, Sirip perut berwarna keperakan, Pada pinggiran belakang sirip ekor berwarna hitam, Pada permulaan sirip dada terdapat spot biru Moolgarda delicatus, Ikan belanak bersisik cycloid atau ctenoid dan Ujung rahang atas melengkung ke bawah dan terlihat pada saat mulutnya tertutup.

Belanak tersebar di perairan tropis dan subtropis (FAO, 1974 dalam Adrim
et al., 1988), juga ditemukan di air payau dan kadang-kadang di air tawar (Iversen, 1976). Di kawasan Pasifik belanak ditemukan di Fiji, Samoa, New Caledonia dan Australia. Sedangkan di Asia, banyak ditemukan di Indonesia, India, Filipina, Malaysia dan Srilangka.

Esi Wahyuni ( SEKOLAH TINGGI PERIKANAN DAN KELAUTAN MATAULI )

Penulis :
Nama : Esi Wahyuni
Nim : 18030015
Prodi : Sosial Ekonomi Perikanan
Dosen Pengampu : Rosmasita, S.Pi., M.Si
SEKOLAH TINGGI PERIKANAN DAN KELAUTAN MATAULI

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *