Fitriani Manurung Seorang Ibu Bhayangkari Paling Menghormati Orang Tua

  • Whatsapp

Medan | Sinarlintasnews.com –Hj. Fitriani Manurung, S.Pd, M.Pd istri dari seorang Kombes Pol Drs.Ilsaruddin dikenal sebagai sosok Ibu Bhayangkari teladan bagi masyarakat. Meski kedengaran elit, Fitriani Manurung lebih banyak menghabiskan waktu untuk berbaur denganmasyarakat awam.

Disamping kesibukannya sebagai Ibu Bhayangkari dan juga aktifitas mendongkrak pendidikan di Kota Medan, Fitriani Manurung yang kini tengah melanjutkan pendidikan Program Doktor (S3) di Universitas Negeri Medan ini juga melakukan berbagai kegiatan positif telah diselenggarakan sebagai kreativitas, dan kepedulian terhadap masyarakat.

Fitriani Manurung juga dikenal karena sifat sopan santun dan rasa hormatnya kepada orang orang yang lebih tua. Bahkan Fitriani Manurung kerap menghabiskan waktunya untuk berbicang-bicang dengan ibu-ibu lansia, bercanda berguaru bersama untuk menghibur dan memberikan semangat. Tidak saja hanya dilingkungan sekitar, Fitriani Manurung juga kerap menjunjungi Panti-panti Jompo sembari berbagi tali asih kepada lansia.

Dikatakannya, Menghormati orang tua,bukan bagian dari warisan zaman feodal, melainkan sesungguhnya merupakan budaya dari bangsa indonesia,yang kaya dengan budaya dan cara memberi hormat kepada orang tua.

“Ini sudah menjadi Kebiasaan saya sejak dari masa kecil. Dan ini adalah pesan-pesan orang tua juga kepada saya untuk tetap menghargai yang lebih tua, apa lagi para ibu-ibu lansia, mereka anggap sebagai ibu saya. Karena ibu saya juga sudah tua. Dan sudah menjadi pedaoman kita untuk menghargai dan menghormati orang-orang yang lebih tua dari kita,” Kata Fitriani Manurung saat dikonfirmasi wartawan.

Secara lugas, ibu Bhayangkari ini juga paham betul tugas suaminya sebagai anggota kesatuan polisi, mulai dari siap tugas di mana saja dengan risiko apa saja dan dengan gaji yang terbatas. Belum lagi dengan begitu banyaknya godaan-godaan yang cukup besar. Dan menjadi pendidik yang baik bagi ketiga anak-anaknya, melindungi anak-anaknya, dan bisa berguna bagi masyarakat.

“Hal ini sudah tanggungjawab sebagai seorang Ibu Bhayangkari juga menjadi kebiasaan dan kebahagiaan tersendiri bagi saya,” jelasnya.
Sebagai bentuk dukungan kepada suami dan kegiatan Polri, Fitriani Manurung juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat seperti gerakan antinarkoba, atau gerakan melawan kekerasan terhadap anak dan gerakan Melawan Berita Hoax.

Fitriani Manurung dikenal sosok yang cerdas, keibuan, tegas dan menunjang karier suami. Meski selama ini sebagian masyarakat masih menilai ibu Bhayangkari ini berpenampilan glamor. Sebetulnya, ibu Bhayangkari berpenampilan rapi dan kelihatan cantik itu karena kreativitasnya.

“Sebagai perempuan harus bermanffat dan mampu berbuat yang terbaik bagi keluarga,” katanya.

Pengalaman dan Pendidikan Hj. Fitriani Manurung, S.Pd, M.Pd.

Didunia Pendidikan, nama Hj. Fitriani Manurung,S.Pd, M.Pd sudah tidak asing lagi di Kota Medan, Wanita yang memulai Pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 081238 Sibolga dari tahun 1983-1989 dan melanjutkan pendidikan di MTSN Sibolga dari Tahun 1989-1992, kemudian melanjutkan di SMA Negeri 2 Sibolga dari Tahun 1992-1995.

Hj. Fitriani Manurung, S.Pd, M.Pd, Bakal Calon Wakil Walikota Medan.

Dikota Medan sendiri, Fitriani Manurung sempat mengabdi mengajar di Sekolah Dasar (SD) Perguruan Al Azhar Medan dari Tahun 2001 hingga 2014, dan selanjutnya mengajar di FKIP MIPA Jurusan Pendidikan Biologi Kota Medan.

Karier di Dunia Politik.

Didunia Politik Khusnya di Kota Medan, Fitriani Manurung juga tidak kalah dikenal jauh dengan para para senior politik. Fitriani Manurung beberapa waktu lalu juga memutuskan untuk terjun ke dunia Politik.
Fitriani Manurung bergabung dengan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Medan hingga sampai saat ini. Fitriani Manurung ini juga dipercaya sebagai Ketua Pengajian Majelis Taklim DPC PDI Perjuangan Kota Medan.

Di berbagai kegiatan-kegiatan partai khususnya PDI Perjuangan, Fitriani Manurung tak jarang menjadi tokoh dam pembicara di Internal Partai, dalam memberikan saran dan masukan serta mengembangkan PDI Perjuangan Kota Medan.

Mencalonkan diri pada Pilkada 2020.

Kegigihan Fitriani Manurung juga dikenal sebagai sosok yang sangat super dengan karakter yang kuat dan mandiri. Membuat Fitriani Manurung semakin dikenal dan disenangi masyarakat Kota Medan.
Sejak tahun 2019 lalu, Fitriani Manurung mendapat sejumlah dukungan dari masyarakat untuk menclonkan sebagai Walikota Medan dengan jargon Medan Butuh Sentuhan Ibu. Dengan berbagai pertimbangan atas permintaan masyarakat tersebut, Fitriani Manurung akhirnya mendaftarkan dirinya di DPD PDI Perjungan Kota untuk maju sebagai bacalon walikota Medan.

Namun mengingat beberapa orang seniornya dalam dunia Politik yang juga maju sebagai Walikota Medan, Fitriani Manurung menyatakan sikap untuk maju sebagai Bacalon Wakil Walikota Medan.

Bahkan, politisi PDI Perjuangan Kota Medan itu, acap kali menghiasi dinding medsos terutama Facebook dan Instagram maupun merbagai media elektronik, Online dan Cetak. Memberikan dukungan, bahka membuat tagar #MedanButuhSentuhanIbu #JadikanMedanLebihBaik, “Siapapun Walikotanya Wakilnya Fitriani Manurung”.

Kalimat Medan Butuh Sentuhan Ibu bukan tidak beralasan. Alasannya, mengingat sejarah dan dinamika politik Kota Medan selalu berkata lain. Senantiasa diwarnai dengan torehan yang terkadang tak masuk akal. Sejak Pilkada langsung 2015, Walikota Medan selalu berganti.

Hal tersebut menjadi sebuah alasan sejumlah warga Kota Medan menginginkan perubahan, dan ingin dibantu dengan kepemimpinan seorang ibu. Alasan tersebut juga menjadi alasan mereka mendukung Fitriani Manurung, untuk maju pada Pilwalkot Medan Periode 2020-2025.

Sebagai penggiat Pendidikan Kota Medan, Fitriani Manurung memiliki visi, komitmen dan konsep yang sama dalam membangun daerah, dirinya mengaku siap membangun komunikasi dari berbagai elemen.

Salah satu Konsepnya dalam memajukan Kota Medan adalah memberdayakan segala potensi yang dimiliki daerah. Dimana Kota Medan ini termasuk sebagai kota perdagangan, jasa dan pendidikan. Bagaimana ekonomi bergerak dan orang tidak hanya singgah namun betul-betul datang membawa investasi dan income bagi masyarakat dan daerah.

(Jerry).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *