Cegah peredaran Handphone dan Narkoba, Lapas Kelas IIA Sibolga Gelar Penggeledahan Kamar Napi

  • Whatsapp

Sinarlintasnews.com | SIBOLGA – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Sinolga terus meningkatkan kewaspadaannya terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban yang dilakukan narapidana/tahanan.

Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Gusti Lanang, didampingi oleh Kasi Kamtib Rian Firmansyah mengerahkan sebanyak 30 petugas untuk menggeledah kamar Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) guna mencari barang terlarang.

“Selain pemeliharaan kebersihan, keamanan dan ketertiban didalam kamar hunian WBP. Razia ini merupakan kegiatan rutin dari petugas Lapas Sibolga, guna mencegah peredaran handphone dan juga pengendalian peredaran narkoba,” ujar Gusti, Minggu (15/12/2019).

Dari hasil penggeledahan sejumlah benda itu antara lain, Handphone 4 buah, 6 buah Charger, 1 Power Bank selanjutnya barang-barang tersebut akan dimusnahkan.

“Benda-benda tersebut kami sita untuk kemudian dimusnahkan secara massal pada Hari Bakti pemasyarakatan yang jatuh pada tanggal 27 April. Sedangkan untuk hukuman bagi pemilik benda-benda terlarang tersebut, mulai dari sanksi Isolasi selama 6 hari, bila mengulangi akan dicabut hak-haknya, berupa Remisi, Pembebasan Bersyarat (PB), Cuti Bersama (CB) hingga tidak boleh menerima kunjungan dengan waktunya yang bervariasi,” kata Gusti katanya.

BACA JUGA : Tepis Berita Miring, Kalapas Kelas II A Sibolga Lakukan  Test Urine Pegawai dan Warga Binaan

“Hukuman yang kami berikan tergantung dari bobot pelanggarannya. Kami akan data siapa saja yang harus bertanggungjawab, selanjutnya akan kami beri hukuman yang sifatnya pembinaan,” jelasnya.

“Razia rutin ini kami lakukan guna mengontrol blok/kamar hunian. Penggeledahan di mulai Pukul 12.00 – 15.00 WIB. Alhamdulillah terlaksana dengan tertib dan aman, tidak ditemukan HP, Narkoba dan barang barangang dianggap terlarang,” tambahnya.

“ Gusti menjelaskan menjelaskan, Lapas Sibolga memiliki 59 kamar, dan dihuni oleh sebanyak 1218 orang WBP, Narapidana disini, paling banyak kasus narkoba,” ternga Gusti.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *