Perencanaan Pembangunan PLTA Lae Souraya Kembali Bergejolak

  • Whatsapp
Aksi Unjuk rasa aktivis G-PAL menolak perencanaan pembangunan PLTA Lae Souraya didepan kantor Walikota Subulussalam

Sinarlintasnews.com | Subulussalam – Perencanaan pembangunaan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 126 Megawatt (MW) di Desa Pasir Belo, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam kembali mendapat penolkan dari Gerakan Pecinta Alam (G-PAL) Kota Subulussalam.

G-PAL melakukan aksi unjuk rasa penolkan didepan kantor Walikota Subulussalam dengan membawakan keranda mayat sebagai bentuk simbol matinya nalar pemerintah terhadap kritikan dan penolakan masyarakat terhadap pembanguan PLTA yang terkesan akan merusak lingkungan dan ekosistem satwa liar.

Dalam aksi tersebut, para aktivis G-PAL menuntut dan menekankan kepada walikota Subulussalam Affan Alfian Bintang untuk tidak mengijinkan pembangunan tersebut.

Dalam tuntunnya, berbagai paparan yang diterangkan sebelumnya oleh pihak PLTA terkesan berupa bujuk rayu. Sebab akan berdampak negatif bagi masyarakat dan hutan Lauser.

Aksi yang digelar kali ini bukan merupakan yang pertama kalinya, aksi sebelumnya juga dilaksamakan pada tanggal (15/6/201) lalu, para aktisvis G-PAL kali ini kembali melakukan dengan tanggal yang sama.

Bahkan, menurut pernyataan para aktivis tersebut, jika pemerintah msih belum memenuni dan menolak pembangunan PLTA tersebut, aksi demonstran akan terus dilakukan setiap tanggal 15 setiap bulannya, hingga pembangunan PLTA dibatalkan. (Syahbudin Padang).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *