Sinarlintasnews.com | TAPTENG – Dalam rangka mengenang 800 tahun pertemuan Santo Fransiskus Assisi dengan Sultan Malek Al-Kamil di Damietta Mesir (Tahun 1219 – 2019), Kapusin Kustodi General Sibolga mengadakan seminar dan dialog keagamaan Islam dan Katolik di Aula St. Albertus Pangaribuan Andam Dewi, Rabu (3/10/2019).
Ketua Panitia, Bruder Laurensius Sitanggang, OFMCap menyampaikan bahwa upaya-upaya untuk tetap membangun dialog antaragama penting dilanjutkan. Dan, Sikap itu telah dimulai sejak dahulu oleh para tokoh agama dunia, seperti Santo Fransiskus Assisi dan Sultan Malek Al-Kamil pada 800-an tahun lalu.
Kedua tokoh dunia tersebut sejak itu telah melihat pentingnya membangun dialog untuk menumbuhkan kedamaian antar sesama manusia. Karena itu, kami sebagai pengikut Santo Fransiskus (pendiri ordo Kapusin) mau mengenang kembali bahwa pesan kedua tokoh agama tersebut masih relevan dengan kehidupan beragama dan berbangsa saat ini yakni menjadi “duta damai” bagi setiap umat beragama.
Dialog tersebut turut menghadirkan pembicara dari dua agama. Pastor Nikolaus Sitanggang, OFMCap dari Katolik dan Ustad Ismail Tarihoran,SE yang juga sebagai Ketua MUI Barus.
Pada kesempatan itu, Pastor Nikolaus Sitanggang, OFMCap dan Ustad Ismail Tarihoran,SE berpesan kepada setiap umat beragama untuk saling menghargai perbedaan antaragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tanpa mendestritkan budaya lokal.
Selain itu, kedua pembidara ini juga mengajak untuk tetap membangun dialog satu sama lain agar tercipta kedamaian seperti yang telah dicontohkan kedua tokoh dunia, Santo Fransiskus Asisi dan Sultan Malek Al-Kamil. Meneladani sikap kedua tokoh besar ini sangat relevan untuk kehidupan berbangsa saat ini
Peserta seminar berkisar 250-an orang yang berasal dari Kalangan Katolik dan Islam. Kalangan Katolik terdiri dari tokoh umat Paroki Pangaribuan dan biarawan-biarawati.
Sementara dari Agama Islam dihadiri oleh Komunitas Islam Barus dan Komunitas Islam Ladang Tengah yang ada di Kecamatan Andam Dewi – Tapanuli Tengah.