Kabut Asap Selimuti Sumut dan Aceh, Penerbangan Terganggu

  • Whatsapp
Kondisi kota Subulussalam dan bandara FL. Tobing Pinangsori Kabupaten Tapanuli Tengah

Sinarlintasnews.com – Sekitaran se-Minggu belakangan ini sejumlah daerah diselimuti kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menebal hingga siang hari.

Berdasarkan pantauan Sinarlintasnews.com kabut asap masih terus terjadi di sejumlah daerah, yakni Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Kabupaten Aceh Singkil, Kota Subulussalam, Padang Sidimpuan dan beberapa wilayah lainnnya masih diselimuti asap tingkat ketebalan bervariasi.

Bacaan Lainnya

Meski kabut asap yang menyelimuti daerah itu belum mengganggu aktivitas warga, arus lalu lintas normal dan lancar. Namun telah mempengaruhi jarak pandang (visibility).

Sebagaimana dilansir dari situs aviation.bmkg.go.id bahwa pada Senin (23/09/2019) pukul 10.00 WIB di sekitar Bandara Dr. FL. Tobing jarak pandang 1 km dan berasap.

“Kondisi cuaca ini terus memburuk. Kami telah koordinasi dan sampai pada keputusan hari ini telah menerbitkan NOTAM (Notice to Airmen) penutupan Bandara Dr. FL. Tobing hingga kondisi cuaca cerah kembali,” kata Kepala Bandara Dr. FL. Tobing Farel Lumbantobing, Senin (23/09/2019).

Kepala Bandara Dr. FL. Tobing Farel Lumbantobing mengatakan kondisi asap yang mengganggu jarak pandang ini terus memburuk bahkan dibawah angka 1 km. Hal itu juga dialami oleh Bandara Internasional Kualanamu yang meng-cancel semua penerbangannya hari ini ke Bandara Dr. FL. Tobing.

Farel mengatakan semua stake holders, operator pesawat, airnav, BMKG, dan penyelenggara bandara tetap berkoordinasi pasca terbitnya NOTAM untuk memonitor progres cuaca ke depan.

“Harapan kita bersama, semoga cuaca dapat membaik sehingga aktifitas penerbangan dari Bandara Dr. FL. Tobing ini dapat dibuka kembali,” pungkasnya.

Dinas Kesehatan Kota Subulussalam bagikan masker gratis

Dinas Kesehatan Kota Subulussalam membagikan ribuan masker kepada masyarakat menyusul kabut asap menyelimuti Bumi Sada Kata dalam beberapa hari terakhir.

Aksi bagi-bagi masker dari Dinas Kesehatan Kota Subulussalam, Senin, 23 September 2019, digelar di dua titik yakni Tugu Penanggalan dan Tugu Bank Aceh di Kecamatan Simpang Kiri. Puluhan petugas Dinkes diturunkan ke lokasi untuk membagi masker kepada pengguna jalan.

Kegiatan bagi masker ini untuk mengantisipasi dampak kabut asap yang dapat menimbulkan gejala infeksi saluran pernapasan akut (Ispa) menyebabkan seseorang pilek dan batuk-batuk. Kabut asap Karhutla juga bisa menimbulkan gejala lainnya seperti asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), penyakit jantung dan iritasi pada mata, tenggorokan, hidung.

Dinkes dan BPBD Tapanuli Tengah Bagikan Masker Gratis

Plt. Kepala BPBD Tapteng Safaruddin Ananda Nasution, SSTP, MM mengatakan BPBD Tapteng melaksanakan instruksi Bupati Tapteng membagikan masker gratis, air mineral, dan sampaikan himbauan terkait situasi asap yang ditimbulkan oleh Karhutla di Tapteng.

“Menindaklanjuti instruksi Bupati Tapanuli Tengah Bapak Bakhtiar Ahmad Sibarani, saat ini wilayah Tapteng diselimuti asap akibat karhutla sehingga kita bagi-bagi masker gratis dan memberikan himbauan terkait asap yang ditimbulkan oleh karhutla.

Sebanyak 3.000 masker gratis kita sediakan dan distribusikan di tiga lokasi di Jalan Sibolga-Padangsidimpuan, yaitu Simpang Lampu Merah Pandan, di sekitar Lubuk Tukko, dan sekitar simpang menuju SMAN Matauli Pandan tepatnya depan Transcontinent,” kata Safaruddin Nasution, saat turut mengkoordinir pembagian masker tersebut.

Pembagian masker gratis sebagai langkah awal mencegah penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ispa) terhadap masyarakat.

Safaruddin Ananda Nasution menjelaskan untuk antisipasi atas asap yang disebabkan karhutla, dihimbau kepada masyarakat untuk memakai masker saat berada di luar rumah/gedung.

“Saat keluar rumah agar memakai kacamata dan memperbanyak minum air putih. Kita himbau masyarakat jangan membakar lahan, jangan membakar sampah sembarangan, seperti di pekarangan sekitar kebun dan hutan. Tingkatkan kewasdapaan agar jangan sampai terjadi karhutla akibat kelalaian” ujarnya. (Syahbudin Padang).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *