Bikin Gempar, Warga Manduamas Ini Ditemukan Gantung Diri di Pohon Karet

  • Whatsapp
Korban saat dievakuasi oleh pihak kepolisian, pihak puskesmas dan masyarakat di kebun karet milik warga (foto : Humas Polres Tapteng)

Sinarlintasnews.com | TAPANULI TENGAH – Sosok pria ditemukan tewas gantung diri di pohon karet.

Informasi yang diperoleh sinarlintasnews.com melalui rilis Humas Polres Tapteng Iptu Rensa Sipahutar menerengkan, korban ditemukan masyarakat tepatnya diareal kebun karet milik masyarakat, pada hari Senin (23/9) sekira pkl. 06.30 WIB.

Bacaan Lainnya

Rensa menjelaskan, penemuan korban berawal dari informasi dan laporan masyarakat ke Polsek Manduamas ada penemuan mayat dalam posisi tergantung di pohon karet dengan menggunakan tali marlin.

Kapolsek Manduamas IPTU SUPARJO, SH, MH yang menerima informasi dari masyarakat beserta anggota langsung menuju ke TKP. Di TKP, Polisi benar menemukan korban dalam posisi tergantungbdengan seutas tali marlin.

Selanjutnya Kapolsek Manduamas menghubungi dokter dari Puskesmas Sirandorung untuk melakukan pemeriksaan terhadap korban dan mengamankan barang bukti.

Dari hasil pengembangan kepolisian, Korban diketahui bernama Agus Rianto warga Lingkungan IV Kelurahan Bajamas, Kecamatan Sirandorung Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).

Rensa menerangkan berdasarkan keterangan saksi Sayanti selaku istri Korban, pada Minggu (22/9/ 2019) sekitar pukul 23.30 WIB, korban dan saksi sedang berada diruang tamu sedang mau tidur. Koban memiliki dua orang anak yakni YK tinggal di Medan dan DNI tinggal bersmaa neneknya yang berjarak sekitar 150 meter dari rumah korban.

“Sekira pukul 24.00 WIB, saksi mengantuk dan hendak tidur saat itu korban mengatakan kepada istrinya “sudah tidur aja duluan saya mau kebelakang mau ayunan” (kata Rensa menirukan keterangan saksi).

Selanjutnya, sekitar pukul 04.00 WIB istri korban terbangun dan sudah menjadi kegiatannya hendak melakukan sholat subuh. Saat itu istri korban tidak melihat korban disampingnya dan kemudian mencari kebelakang tetapi tidak ditemukan.

Kemudian istri korban (saksi) menghubungi anaknya DNI sekitar pukul 05.30 untuk bersama-sama melakukan mencarinya, diarea dikebun dibelakang rumah korban dan Sekira pukul 06.00 WIB, korban ditemukan dengan posisi mengantung diri, spontan istri dan anaknya menjerit minta tolong kepada warga.

“Dari keterangan saksi, korban ini sering mengatakan kepada saksi dengan berkata bagaimana nasib kita ini, yang dulunya berjualan kerupuk sekarang sudah menderes pohon kelapa”, kata Rensa.

Dari hasil pemeriksaan sementara, korban meninggal dunia dengan cara gantung diri karena depresi.

Sementara itu, pihak keluarga korban (Istri Korban) tidak bersedia dilkukan otopsi sehubungan motif korban meninggal dunia dengan gantung diri karena bunuh diri diduga depresi. (Ril).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *