SinarLintasnews.com | TAPTENG – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi hadiri acara Pelantikan Siswa Baru Angkatan XXVI SMA Negeri 1 Plus Matauli, Pandan, Tapanuli Tengah, Rabu (24/7).
Acara yang digelar di lapangan komplek Yayasan Matauli, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, dihadiri Tokoh Nasioanal Akbar Tanjung, sebagai Pembina sekaligus Pendiri Yayasan Maju Tapian Nauli (Matauli), Rabu (24/7/2019).
![](https://sinarlintasnews.com/wp-content/uploads/2019/07/FB_IMG_1563992847507.jpg)
Dalam kata sambutannya, Edy Rahmayadi menyatakan, peran generasi muda sangat dibutuhkan dalam membangun Sumut menjadi provinsi yang Maju, Aman, Sejahtera dan Bermartabat. Karena itu, generasi muda Sumut harus bercita-cita membangun Sumatera Utara.
“Belajar dengan sungguh-sungguh, makmurkan daerah ini, kami butuh kecerdasan kalian,” ujar Gubernur dihadapan ratusan siswa SMAN 1 Plus Matauli.
Dikatakannya, memiliki cita-cita sangatlah bagus, sebgai pendorong motivasi dalam belajar. Namun cita-cita cukup untuk menjadi sukses. Akan tetapu harus ada usaha dan kerja keras untuk mewujudkan cita-cita itu sendiri.
“Jangan hanya memiliki cita-cita, harus ada usaha. Jangan tidur-tidur saja kalau ingin cita citanya tercapai,” kata Edy Rahmayadi.
Pada kesempatan itu juga, Edy Rahmayadi juga menceritakan kisahnya yang berasal dari anak seorang penjual kue, namun dirinya bisa menjadi Letnan Jenderal dan saat ini menjadi Gubsu.
“Emak saya itu penjual kue, Bapak saya Sersan, anaknya Letnan Jenderal, hebatkah saya? Tidak, saya tidak hebat jika tanpa doa orang tua. Saya juga bekerja keras untuk itu,” katanya.
Selain itu, Edy juga berpesan kepada para guru-guru SMAN 1 Matauli agar tidak mengajar dengan komunikasi satu arah. Tetapi melakukan dengan komunikasi dua arah, agar para siswa lebih mudah memahami pelajaran yang disampaikan.
“Seorang guru harus berperan aktif dalam mendidik siswa-siswanya dengan kasih sayang, sebab para siswa tidak harus menghafal, akan tetapi murid harus mengerti, bukan menghafal,” ujarnya
Menurtnya, para guru juga tidak harus memarahi para murid jika tidak mengerti pelajaran yang disampaikan, tetapi guru lah yang harus bersabar dan terus mengajari muridnya dengan sungguh-sungguh sampai mengerti.Orang tua juga diharuskan tidak hanya sekadar melepas anak-anaknya bersekolah.
Anak-anak harus dipantau dan benar-benar dibimbing. “Mengajar itu juga harus ada rasa kasih sayang, bukan hanya ilmu, budi pekerti juga harus dijadikan landasan untuk memajukan bangsa ini,” kata jelasnya.
Selain para guru, peran para orang tua sangat perlu. Seorang anak tidak akan bisa sukses tanpa doa dan dukungan orang tua. Pada penjelasan tersebut, Edy juga menceritakan beberapa kisah anra Siswa, guru dan orang tua, tentang seorang guru yang mendidik siswanya dengan kasih sayank.
Dalam acara Pelantikan Siswa Baru Angkatan XXVI SMA Negeri 1 Plus Matauli tersebut, Edy Rahmayadi meresmikan Gedung Asrama Siswa SMAN 1 Matauli, serrta memberikan medali perak kepada 2 pemenang Olimpiade Siswa Nasional asal Sibolga, serta menyerahkan tali asih kepada korban bom Sibolga. Tinjau Operasi Bibir Sumbing.
Selain acara Pelantikan Siswa Baru Angkatan XXVI SMA Negeri 1 Plus Matauli, Edy Rahmayadi juga menyambangi operasi bibir sumbing yang dilakukan Tim Accuplast Cleft Mobile Operation (Rumah Sakit Berjalan) yang merupakan bagian dari program Bakti Kesehatan Bermartabat Sumut.
Gubernur sempat menjumpai salah satu pasien dan mendoakan agar operasinya berhasil serta cepat pulih usai operasi. “Semoga sukses ya, semoga lekas sembuh juga,” kata Edy Rahmayadi kepada pasien.
Dr. Edy Sutrisno sebagai penanggungjawab program tersebut mengatakan RS Berjalan bertujuan agar pelayanan medis bisa dijangkau hingga ke pelosok daerah. Bus operasi tersebut selanjutnya akan bergerak ke Kabupaten Langkat untuk mengoperasi pasien bibir sumbing lainnya.
Habibullah, orang tua anak yang dioperasi saat itu bersyukur dengan adanya layanan ini. Sebelumnya Habubillah hendak membawa anaknya ke Medan. Namun mengetahui bus operasi bibir sumbing ada di Sibolga, ia segera membawa anaknya ke tempat itu. “Kami bersyukur dengan adanya layanan ini. Trimakasih Pak Gubernur,” kata Habibullah.
Gubernur juga meninjau sunat massal yang diadakan pada kesempatan tersebut. Dengan akrab, Gubernur menyapa dan berinteraksi dengan para bocah yang ikut sunat massal tersebut.
“Sakit? Nggak sakit kan? Harus kuat ya, semoga cepat sembuh,” kata Edy Rahmayadi kepada para anak-anak yang mengikuti sunat.
Sebelumnya, Dalam kata sambutannya, Ir. Akbar Tanjung sebagai Pembina sekaligus Pendiri Yayasan Maju Tapian Nauli (Matauli) mengatakan, Matauli didikan untuk menciptakan generasi muda bangsa yang bisa membangun Sibolga dan Tapanuli Tengah.
Angkatan pertama dari sekolah Matauli ini, ada yang telah bergelar Doktor, ada yang menempati jabatan yang terhormat, hingga yang berhasil mengikuti Pendidikan Militer di TNI dan Kepolisian
“Matauli ini dibangun oleh sejumlah Tokoh penting asal Sibolga dan Tapanuli Tengah, dengan tujuan untuk mengjasilkan generasi yamg bisa menjadi harapan dimasa depan juga untuk mampu memposisikan bangsa Indonesia yang berdaya saing dengan bangsa lainnya di dunia,”ujarnya
Dikatakannya, para pendiri Yayasan Matauli bercita– cita, agar setiap siswa uang tamatan dari sekolah Matauli dikenal dan dikenang oleh masyarakat dan menjadi pembangkit harkat dan martabat bangsa.
Selanjutnya, Ir. Akbar Tanjung, mengukuhkan sebanyak 432 orang siswa baru SMA Negeri 1 Matauli dan menutup dengan menyampaikan terima kasihnya kepada Pemerintah Pusat dan daerah, serta seluruh lapisan masyarakat yang turut mendukung kemajuan Yayasan Matauli. (Red)
Turut hadir Kepala Dinas Pendidikan Sumut Arsyad Lubis, Wakil Walikota Sibolga Edi Polo Sitanggang, dan unsur Forkopimda Sibolga, Kepala SMA Negeri 1 Plus Matauli Murdianto, para guru dan siswa. (Red)