Sinarlintasnews.com |SIBOLGA – Seorang pria ditemukan tewas didalam kamar mandi warga lingkungan III Santeong, kota Sibolga pada Jumat (12/7/19) sekitar pukul 7.00 WIB.
Pria yang diketahui bernama Sumiran Alisa Anto Jawa (50) ini pertama kali ditemukan Merry Nauli alias Gok Me yang merupakan istri korban dengan posisi leher tergantung.
Dari keterangan Hetty Nauli (56) adik kandung Gok Me menemukan suaminya saat hendak menyuci kain d8 kamar madi.
“Yang melihat pertama itu istrinya (Gok Me), waktu mau nyuci pakaian. Saat itu memang kondisi istrinya kurang sehat, kalau jalan harus pakai tongkat, tapi kalau nyuci masih bisa,” kata Hetty ditemui di ruang jenazah rumah sakit FL. Tobing.
Dijelaskannya, Gok Me yang melihat kejadian tersebut, Gok Me mengangis histeris saat menemukan suaminya s7dah gantung diri. Hingga menjadi kerumunan orang banyak.
“Istrinya menangis histeris, dilihatnya suaminya sudah tergantung,” ungkapnya.
Dikatakannya, korban tidak punya persoalan dengan siapapun di rumah maupun dengan tetangga. Namun, almarhum dikenal suka minum minuman keras setiap malam. “Mabuk saja kerjanya, pulang tengah malam. Sudah kuingatkan, Miran gak usah lagi minum, tapi gak mau didengarkan,” ketusnya.
Malam itu masih kata dia menceritakan, banyak warga yang melihat abang iparnya tersebut di sekitar Santeong. Dan menurut keterangan salah seorang tetangganya, almarhum sekitar pukul 4.00 WIB, masih terlihat duduk di truk sampah yang biasa dia bawa bekerja.
“Ada tetangganya bilang, jam 4.00 WIB masih dilihatnya dia (Sumiran) duduk di mobilnya,” bebernya.
Warga sempat memeriksa truk almarhum. Mereka menemukan potongan tali yang diduga digunakan almarhum untuk gantung diri. “Kami periksa mobilnya, ada memang bekas tali yang dipotong, mungkin tali dari mobilnya itu dibuatnya untuk gantung diri,” pungkasnya.
Sementara, dari kamar mandi, tidak ditemukan bangku atau alat lain yang dipakai almarhum untuk gantung diri. Sehingga, kuat dugaan, almarhum terlebih dahulu naik ke bak mandi lalu gantung diri. “Karena, pas di samping bak mandi itunya dia tergantung. Mungkin, naik dia ke bak, baru dia lompat. Karena, kakinya tergantungnya, gak menyentuh lantai,” ungkapnya.
Senada juga dikatakan Jufri (270, tetangga almarhum. Menurut pengakuannya, sekira pukul 2.00 WIB dini hari, dia melihat almarhum dibonceng anaknya Roy Hartono (19). Menurut informasi yang dia peroleh, subuh itu, almarhum menghubungi anaknya, meminta agar dijemput dari sebuah kedai minuman, lantaran sudah dalam kondisi mabuk berat.
“Ditelponnya anaknya, disuruh menjemputnya di lapo. Katanya dia sudah mabuk berat, gak bisa lagi jalan. Datang anaknya menjemput dan dibawa pulang ke rumah,” kata Jufri.
Namun, sejam kemudian, tepatnya sekira pukul 3.00 WIB dini hari, almarhum terlihat mondar-mandir di sekitar Santeong. Dari informasi yang dia peroleh, malam itu, almarhum kehilangan dompet. Namun belum diketahui, apakah aksi nekat ayah beranak satu ini ada kaitannya dengan dompet yang hilang tersebut.
“Jam 3.00 WIB masih kulihat dia mondar-mandir. Ada yang bilang, hilang dompetnya. Padahal sudah dibawa anaknya dia pulang. Tapi, mungkin pas anaknya tidur, keluar lagi dia,” ungkapnya.
Amatan di ruang jenazah rumah sakit, istri almarhum tidak kelihatan karena kondisinya yang sudah susah untuk berjalan. Hanya keluarga dekat dan warga Santeong yang hadir untuk membantu proses pemberangkatan jenazah menuju rumah duka.
Terpisah, Kapolres Sibolga AKBP Edwin Hariandja melalui Kasubbag Humas Iptu Ramadhansyah Sormin membenarkan aksi gantung diri tersebut. “Masih kita lakukan pemeriksaan saksi dan pelapor. Kemudian kita kiumpulkan barang bukti untuk penyelidikan penyebab kematian,” kata Sormin. (Asa Rudi Waruwu)